Berita UtamaPolitik

Mencermati Adu Domba Allan Nairn

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Adu domba bukanlah hal baru bagi Indonesia. Usaha memecah-belah ini bahkan sudah berlangsung sejak era kemerdekaan yang ditandai politik adu domba penjajah (devide et impera). Praktik semacam ini terus berlangsung di Indonesia. Tujuannya agar seluruh komponen bangsa terpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok kecil sehingga mudah ditaklukkan.

Adu domba adalah cara paling jitu untuk menguasai dan mengelabui publik. Masyarakat ribut, tidak bersatu sehingga memudahkan eksploitasi kolonial. Atau dengan bahasa lain, perpecahan itu sengaja dipelihara melalui kebijakan penguasa untuk memuluskan kepentingannya.

Isu adu domba paling hangat ialah artikel Allan Nairn dan Pilkada DKI Jakarta. Dan yang paling menohok ialah konfrontasi Ahoker dan FPI. Kasus terakhir ini tampak tak kunjung padam. Lebih-lebih pasca Ahok divonis penjara 2 tahun akibat ulahnya yang menistakan kitab suci umat Islam itu.

Kondisi diperparah dengan datangnya artikel Allan Nairn. Orang asing satu ini dikenal aktif menyerang militer Indonesia. Entah apa motif pribadinya, yang jelas Allan menyimpan dendam kesumat pada TNI, sampai-sampai dalam artikelnya ia menyebut sejumlah jenderal aktif dan purnawirawan mendukung rencana makar terhadap pemerintahan Joko Widodo. Untungnya Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo tidak mau menggubris tuduhan Allan karena isinya memang bohong dan provokasi belaka.

Baca Juga:  Kunjungi Ngawi, Cagub Luluk Janjikan Kesejahteraan Petani

Adu domba kedua Allan dengan isu komunisme gaya baru (KGB). Ini isu kedua dari praktik adu domba Allan terhadap Indonesia. Isu KGB ini disebut Allan sebagai dalih lain dari rencana makar. Jika dicermati, artikel Allan justru menegaskan bahwa saat ini KGB memang nyata di Indonesia.

“Alan Nairn benar-benar ingin menggunakan teorinya (teori konspirasi, red) untuk menginfiltrasi rakyat Indonesia sehingga rakyat akan terkotak-kotak,” kata pimpinan Geprindo, Bastian P. Simanjuntak.

Lantas siapa Allan Nairn? Kedekatannya seorang aktivis politik Amerika Serikat, Ralph Nader tampaknya sudah cukup untuk membuka tabir siapa dirinya dan apa afiliasi politiknya. Indonesia bangkit melawan adu domba! (ed)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,051