Politik

Presiden Filipina Tolak Permintaan AS Bangun Pangkalan Militer di Lanud

NUSANTARANEWS.CO, Filipina – Presiden Filipina Rodrigo Duterte menolak rencana permintaan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk membangun pangkalan militer di Lanud Palawan Filipina. Kepulauan kecil di Filipina ini letaknya di region Mimaropa. Dengan luas wilayah mencapai 14.896 km².

Pada 6 Maret 2017 lalu Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan bahwa rencana pembangunan AS di dua pangkalan militer yakni Basa Air Base di Pampanga dan Lumbia Air Base di Cagayan de Oro sesungguhnya sejalan dengan Perjanjian Peningkatan Kerjasama Pertahanan (EDCA) 2015.

Dilansir dari Stratfor, Sabtu (11/3/2017) pihak AS memaksa untuk melakukan akses rotasi ke nomor pangkalan militer Filipina yang memungkinkan AS bisa menyimpan peralatan keamanan maritimnya. Menanggapi hal itu, Menteri Pertahanan Filipina tidak memberikan alasan apapun terhadap keputusan tersebut.

Sebaliknya Presiden Filipina Duterte memerintahkan untuk meninjau ulang rencana pembangunan pangkalan AS di sekitar wilayahnya. Sebelumnya pemerintahan Pentagon mengklaim bahwa sesuai perjanjian yang sudah disepakati, pihaknya berencana membangun pangkalan militer dan persenjataan secara permanen di sana.

Baca Juga:  Pilgub Usai, Mat Mochtar: Beda Pilihan Tetap Satu Untuk Masyarakat Jawa Timur

Secara geografis, Bautista Air Base yang merupakan tempat pembangunan pangkalan militer AS sesuai pada perjanjian EDCA merupakan tempat terdekat dengan pulau-pulau buatan Cina yang dibangun di kepulauan Spratly.

Selain itu Bautista Air Base juga merupakan pusat dari titik peluncuran dalan latihan AS-Filipina bersama dalam beberapa tahun terakhir. Basa Air Base terletak relatif dekat dengan Scarborough Shoal, flashpoint lain dengan China.

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 417