NUSANTARANEWS.CO, Yogyakarta – Koordum Forum BEM Daerah Istimewa Yogyakarta (FBD), Nur Fatah menilai prahara politik seakan enggan pergi dari negeri ini, seakan sedang menguji sejauh mana konsolidasi para Elit Politik dalam menyikapinya.
“Berawal dari kasus penistaan agama yang menyebabkan terjadinya beberapa kali aksi masa secara besar-besaran. Diwaktu yang hampir bersamaan tertangkaplah beberapa oknum yang diduga melakukan tindakan makar. Selanjutnya pada saat berlangsungnya prosesi persidangan kasus penistaan agama, muncul lagi isu dugaan penyadapan ilegal yang dialami oleh salah satu pemimpin parpol,” kata dia Sabtu (11/2/2017).
Ia mengingatkan bahwa peran mahasiswa sangat krusial. “Karena mahasiswa adalah kelompok intelektual muda yang selalu kritis, progresif, dan memeiliki idealisme tinggi dalam meberikan solusi untuk kemajuan bangsa,” terangnya.
Maka dari itu, agar tidak terbawa arus gejolak politik, para mahasiswa yang tergabung dalam Forum Badan Eksekutif Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan sikap:
- FBD menolak keras segala bentuk politisasi terhadap mahasiswa.
- FBD mengajak kepada seluruh mahasiswa khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk tetap bersatu dan tidak ikut hanyut ke dalam praktek politik praktis.
- FBD menghimbau kepada seluruh mahasiswa agar fokus mengawal isu-isu di setiap daerahnya masing-masing, dan tidak terlalu terprovokasi dengan kegaduhan politik di Ibu Kota.
- FBD menghimbau kepada seluruh mahasiswa untuk lebih cermat dan tidak terpengaruh dengan permainan segelintir media yang menyesatkan.
- FBD akan selalu setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, dan Bhineka Tuggal Ika sebagai semboyan pemersatu keberagaman Bngsa Indonesia.
Editor: Romandhon
