Politik

Diam-diam Cina Miliki Kapal Selam Siluman Dengan 12 Rudal Nuklir Penjangkau AS

NUSANTARANEWS.CO – Pada tanggal 27 Mei 2016 Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyerukan “dunia tanpa senjata nuklir” dalam pidatonya di Hiroshima, Jepang. Seruan itu merupakan penegasan terhadap komitmen AS mempertahan perdamaian dan keamanan dunia tanpa menggunakan senjata nuklir.

Obama menyadari, dunia ini memiliki sekitar 15.850 hulu ledak nuklir yang tersebar di sembilan negara. Sebagaimana yang ditunjukkan dalam sebuah grafik oleh statista, 93 persen dari hulu ledak nuklir dunia tersebut berdama di Rusia sebanyak 7.500 hulu dedak dan sekitar 7,200 hulu ledak berpusat di Amerika.

Waktu itu, Obama mengatakan bahwa, pihaknya kemungkinan tidak dapat menghilangkan kemampuan manusia untuk berbuat jahat, sehingga AS dan negara-negara aliansi telah mempersiapkan sarana pembelaan diri.

“Akan tapi di antara bangsa-bangsa seperti saya sendiri (AS) yang memili stok nuklir, secara bersama-sama kita semua harus memiliki keberanian untuk keluar dari logika ketakutan menuju keamanan dunia tanpa senjata nuklir,” seru Obama.

Baca Juga:  Jelang Debat Perdana Pilgub Jatim, Risma-Gus Hans Pede Tampil Prima

Adapun kesembilan negara yang bertanggung jawab untuk mengontrol senjata nuklir, lima negara lain yang juga menjadi tuan rumah merupakan bagian dari kebijakan pencegahan nuklir NATO.

Baca: Sekitar 15.850 Hulu Ledak Nuklir Tersebar di Sembilan Negara

Seiring dengan kampanye perdamaian dan keamanan dunia tanpa nuklir oleh Presiden Obama, jumlah hulu ledak nuklir di dunia menurun, sebab Rusia dan Amerika Serikat terus mengurangi persenjataan nuklir mereka. Namun, negara-negara nuklir lainnya yang diakui secara hukum seperti Cina, Perancis, Rusia dan Inggris menyatakan diri dengan tekat kuat untuk terus mengembangkan bahkan menyebarkan sistem senjata nuklir yang tanpa batasan waktu.

Terbukti mengawali tahun 2017, Militer Cina secara diam-diam sukses melengkapi kemampuan triad nuklirnya dengan produk kapal selam siluman tipe baru yang bertenaga nuklir dan mampu membawa rudal nuklir. Kapal selam ini diproyeksikan menjadi senjata rahasia jika perang nuklir dengan Amerika Serikat (AS) pecah.

Kapal selam nuklir (SBBN) Jin-class Type 094A memiliki bentuk khas yang membuatnya lebih aerodinamis di dalam air. Selain tak terdeteksi radar, kapal selam tersebut juga bisa berenang di perairan dangkal mendekati pesisir pantai untuk meluncurkan rudal secara presisi.

Baca Juga:  Survei Sering Unggul, Khofifah-Emil Berpeluang Menang Besar di Pilgub Jawa Timur

Seperti yang dilaporkan Popular Science, kapal selam Type 094A juga memiliki berbagai sonar yang akan membuat lebih mudah untuk “mendengarkan” untuk ancaman dan menghindarinya. “Rudal baru bisa mencapai hampir seluruh Amerika Serikat tanpa meninggalkan basis yang dipertahankan, Yulin Naval Base (pangkalan yang jadi tempat penampungan bawah tanah dan dermaga untuk kapal selam) di Hainan Island,” demikian laporan situs itu yang dikutip Sabtu (14/1/2017).

“Kemampuan kapal untuk mencapai target global sembari bersembunyi di perairan pesisir tetap dipertahankan, ini secara signifikan akan meningkatkan kemampuan serangan balasan Cina (yaitu, kemampuan untuk meluncurkan serangan nuklir balasan bahkan setelah menderita akibat serangan konvensional atau serangan nuklir),” lanjut laporan Popular Science.

Dilaporkan juga bahwa, kapal selam yang diberi nama “Jin” tersebut mampu membawa 12 rudal nuklir di punuknya. Rudal-rudal nuklir yang dibawanya dikenal sebagai “big waves”, yang memiliki jangkauan tembak lebih dari 11.000km. Rudal yang dibawanya mampu menjangkau daratan Amerika Serikat (AS). Kapal selam siluman yang dirahasiakan Cina ini pertama kali terlihat akhir tahun lalu. Kapal ini memiliki menara komando melengkung dan basis depan yang bersatu di dalam lambung kapal selam. Desain seperti ini memungkinkan kapal selam Jin mengurangi drag hidrodinamik.

Baca Juga:  Tebalkan Suara Khofifah-Emil, Milenial Jawa Timur Pasti Coblos Nomor 2 di Pilgub Jawa Timur

Hingga laporan ini diturunkan, Pemerintah maupun militer Cina tidak mengonfirmasi laporan perihal kapal selam siluman terbarunya itu. Beijing terus meningkatkan kemampuan militernya setelah berseteru dengan AS dalam berbagai isu, termasuk krisis Laut Cina Selatan. (sule/red02/)

Related Posts

1 of 8