Terbaru

Bersikap Realistis dan Rasional Usai Mendapatkan Penolakan

NUSANTARANEWS.CO – Anda pernah merasakan penolakan dalam setiap kehendak, cita-cita dan harapan? Misal ditolak dalam permasalahan cinta, karir atau bahkan teman-teman di sekitar. Jawabannya tentu saja pernah, karena setiap individu merasakannya. Bahkan sebagian orang mengalami penolakan justru membuat mereka larut dalam kekecewaan yang berlebihan, misalnya putus asa dan menyerah kalah.

Namun, bagi orang yang berpikir realistis dan rasional, hal itu tidak berlaku. Malah, penolakan yang didapati justru membuat mereka semakin kuat, tangguh dan optimis.

Putus asa akibat ditolak adalah sebuah akibat dari perasaan dan pikiran yang tumbuh di dalam diri bahwa ia telah mendapatkan kerugian besar. Tapi, kenyataannya adalah bahwa penolakan adalah bagian dari kehidupan, dan dengan pengalaman ini salah satu yang ditawarkan kesempatan untuk tumbuh lebih kuat. Itu poin pertama yang harus ditanamkan di dalam pikiran dan juga tindakan seperti dikutip dari noislylist.com.

Kedua, kamu tidak sendirian. Sebab, setiap orang pasti mengalami penolakan. Ini terjadi pada semua orang, dan itu terjadi sepanjang waktu dalam berbagai derajat. Cobalah untuk tidak khawatir atau lari dari penolakan, karena tidak akan memperbaikinya dan anda akan kehilangan pengalaman hidup.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Falisitasi UKW Bagi 19 Jurnalis

Ketiga, berdamailah dengan diri sendiri. Merasa buruk akibat ditolak adalah sebuah kenormalan. Tapi usahakan untuk tidak memendam rasa sakit hati dan kekecewaan. Berikan kesempatan pada diri anda untuk sejenak melepaskan emosi dengan aman dan dengan cara yang sehat dengan berolahraga, menulis atau bahkan menangis. Langkah ini penting untuk membiarkan pikiran anda untuk berpikir lebih jelas dan bergerak maju menuju peluang baru.

Kelima, plis, jangan suka menyalahkan diri sendiri. Jangan menambah penderitaan anda dengan cara menyalahkan diri sendiri.

Keenam, jangan memanfaatkan rasa kesal dan kecewa akibat ditolak dengan cara berselingkuh. Biasanya, orang yang terlanjur kecewa akan mencari tempat pelampiasan dari kekecewaan itu. Untuk menghindarinya, disarankan agar fokus pada diri sendiri dan pasangan sampai emosi kembali normal dan seimbang. Jika anda bingung, anda cenderung lebih sulit pada diri sendiri dan tidak mungkin menemukan alasan sebenarnya twrhadap kecurangan yang sudah terlanjur terjadi.

Ketujuh, coba review lagi prioritasnya. Biarkan diri anda pindah ke bab berikutnya dalam hidup, dan tidak tetap terjebak pada halaman yang sama. Dalam aturan profesionalitas bertanya mengapa diri ditolak adalah hal yang juga penting. Bertanyalah kepada para profesional. Langkah ni membuka dialog sekaligus meminta tips tentang apa yang dibutuhkan untuk memperbaiki situasi anda waktu berikutnya.

Baca Juga:  EU High Representative Reaffirms ‘Immense Value’ of Strategic Partnership with Morocco

Kedelapan, coba ciptakan alternatif. Cari rasa memiliki melalui teman dan keluarga. Prof. Eisenberger dari UCLA Dept Psikologi Sosial mengatakan, interaksi positif dengan orang lain akan menimbulkan dorongan suasana hati pada manusia dengan melepaskan bahan kimia, yang memfasilitasi reaksi menyenangkan di otak.” Jika Anda secara aktif mencari orang lain, anda pasti merasa lebih baik selama masa sulit.

Kesembilan, jangan lupa piknik. Ya, ini penting. Dan anda perlu berpiknik. Ini adalah waktu yang tepat untuk mengambil istirahat, bila perlu, bepergian lah ke tempat liburan yang anda impikan. Semakin anda menjauh dari rutinitas sehari-hari maka akan membawa lebih banyak keseimbangan dan perspektif tentang situasi yang sulit. Kadang-kadang lokasi inspiratif akan mengalihkan perhatian dan pikiran. (Sego/nlc)

Related Posts