Berita UtamaKolomTerbaru

Membangun TNI AD Yang Kuat dan Modern Guna Menjamin Kedaulatan NKRI (Bagian 2) – Opini Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin

NUSANTARANEWS.CO – Kondisi umum kemampuan komponen utama TNI dan TNI AD khususnya, saat ini disadari masih jauh dari ideal sebagai kekuatan pertahanan yang bertugas untuk menjamin kedaulatan NKRI, keutuhan wilayah serta menjaga keselamatan segenap warga dan seluruh kekayaan tanah air. Secara umum, organisasi TNI diperlukan penataan menyeluruh dihadapkan pada kondisi geografis yang juga menyulitkan penyebaran dan mobilitas satuan yang kurang terdukung oleh sarana angkutan yang memadai.

Kelengkapan alutsista TNI AD, bagi prajurit yang dipersenjatai, kini sebagian besar selain banyak yang sudah tertinggal oleh teknologi persenjataan modern, juga jumlahnya belum sebanding dengan kebutuhan satuan jajaran TNI AD untuk hampir seluruh kecabangan dan kesatuan. Semuanya pada umummya mengalami kekurangan dan ketertinggalan persenjataan modern beserta kelengkapannya.

Dari sisi pembinaan personel, idealisme untuk setiap anggota memiliki tingkat kompetensi individual sebagai prajurit profesional, masih jauh dari yang diharapkan. Tingkat pendidikan dan pelatihan, masih perlu mendapat perhatian yang besar. Kompetensi profesional prajurit tidak hanya cukup dengan dibekali semangat dan memiliki jiwa militan, melainkan harus disertai dengan tingkat intelektualitas dan keterampilan profesional memadai.

Baca Juga:  Blokade Laut Merah dan Serangan Rudal Yaman Terhadap Israel

Pendidikan dimaksudkan untuk membekali dan pengembangan wawasan agar setiap prajurit memiliki kecakapan berpikir yang cukup agar dapat mengimbangi perkembangan lingkungan, sedang pelatihan untuk meningkatkan keterampilan teknis sebagai prajurit profesional. Dua hal ini menjadi satu kesatuan yang mutlak untuk terus ditingkatkan dewasa ini, baik untuk keperluan pelaksanaan tugas-tugas di dalam negeri maupun dalam rangka tugas misi perdamaian dunia, sebagai bagian dari implementasi diplomasi pertahanan.

Masalah lain yang tidak kalah pentingnya untuk mendapat perhatian adalah sarana kehidupan prajurit, seperti kondisi asrama, fasilitas perawatan kesehatan, prasarana dan sarana pendidikan dan pelatihan, sarana angkutan mobilitas prajurit serta tingkat kesejahteraan prajurit dan persoalan lainnya.

Semua permasalahan tersebut pada ujungnya akan berakhir tidak hanya pada persoalan ketersediaan anggaran dari negara, melainkan juga dipengaruhi oleh keterampilan kita di dalam mengelola suatu organisasi ketentaraan yang modern. Hal itu berarti diperlukan adanya suatu tekad dari kita semua untuk membangun kekuatan TNI AD yang memiliki kemampuan yang kuat dengan organisasi yang modern sehingga efisien dan efektif di dalam pengelolaannya.

Baca Juga:  Sikap Blater, Kader PKB Madura Wajib Menangkan LuMan di Pilgub Jawa Timur

Pembangunan kekuatan TNI AD yang kuat, modern, efisien dan efektif, hendaknya dapat dilakukan sejalan dengan kebijakan pemerintah di dalam membangun kemampuan pertahanan negara atau defence capability building dengan prioritas membangun kekuatan yang minimal atau Minimum Essential Force (MEF).

Kebijakan membangun kemampuan pertahanan dengan MEF, didasarkan pada pertimbangan filosofis dan taktis ekonomis. Pertimbangan filosofis, bahwa pembangunan kekuatan pertahan­an yang dilakukan Indonesia adalah bertujuan untuk menjamin kedaulatan, menjaga keutuhan wilayah serta untuk menjaga keselamatan segenap warga dan seluruh kekayaan alam. Artinya kemampuan pertahanan yang dibangun adalah untuk kepentingan menjaga dan melindungi ke dalam dan bukan untuk yang lain.

Kemampuan minimal yang dibangun adalah kemampuan yang memiliki daya getar atau deterrence dan mampu menghalau kekuatan asing yang akan mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, keselamatan bangsa dan kekayaan alam serta kepentingan nasional. Sedang pertimbangan taktis ekonomis adalah karena kita masih mengalami keterbatasan kemampuan anggaran, keterbatasan penguasaan teknologi pertahanan, dan sumber daya manusia yang belum dapat mendukung kemajuan teknologi pertahanan atau industri strategis.

Baca Juga:  LANAL Nunukan Berhasil Lepaskan Jaring Yang Melilit KM Kandhega Nusantara 6

Prioritas pembangunan nasional yang kita laksanakan dewasa ini, adalah masih fokus pada pemulihan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat yakni bidang kesehatan dan pendidikan, penciptaan lapangan kerja, menjaga keamanan dalam negeri agar tercipta ketenteraman warga serta kemapanan politik yang semakin matang dalam berdemokrasi dan penegakan hukum. Bidang pertahanan negara dan pembangunan bidang lainnya mengiringi. Oleh sebab itu, pembangunan kemampuan pertahanan dilakukan dengan memenuhi kebutuhan minimal prajurit baik kesejahteraan maupun kelengkapan alutsistanya.

Sementara itu di dalam melaksanakan tugasnya di dalam menjamin kedaulatan, menjaga keutuhan wilayah serta menjaga keselamatan warga dan seluruh kekayaan alam, dapat ditempuh dengan kombinasi antara penataan kekuatan TNI dan melakukan diplomasi pertahanan, yakni bersahabat baik dengan bangsa-bangsa lain di dunia, terutama dengan negara-negara kunci tanpa harus mengorbankan kepentingan nasional kita. Keterlibatan Indonesia di dalam upaya menciptakan keamanan dan perdamaian dunia, harus diupayakan dapat selalu hadir, baik untuk ikut menyelesaikan konflik bersenjata maupun untuk misi-misi kemanusiaan.

Baca: Membangun TNI AD Yang Kuat dan Modern Guna Menjamin Kedaulatan NKRI (Bagian 1).

Related Posts

1 of 450