NUSANTARANEWS.CO – Politisi dari Partai Hanura, Syarifudin Sudding, mengungkapkan bahwa dirinya mempersilakan jika Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar ingin kembali mengusut siapa aktor intelektual yang telah menjebaknya dalam kasus pembunuhan bos PT Putra Rajawali Bantaran, Nasarrudin Zulkarnaen.
“Yah silakan saja, ketika yang bersangkutan menganggap bahwa ada aktor intelektual di balik kasus itu yah silahkan saja diselidiki. Jangan kayaknya kayaknya, kan begitu,” ungkapnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Terlebih lagi, menurut Sudding, jika Antasari merasa tersakiti dan memiliki bukti-bukti baru, maka akan lebih baik dibongkar saja sekalian.
“Kan ini tidak jelas siapa yang dia maksud gitu loh, sampai sekarang kan dia tidak menyampaikan ke publik siapa tokoh di balik pembunuhan Zulkarnaen, ini kan hanya asumsi dan dugaan. Tapi kalau sampai mengandung kebenaran, ya silakan dibuka ke publik didasarkan pada bukti-bukti agar ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum,” ujarnya.
Namun, Anggota Komisi III DPR RI itu mengingatkan, jangan sampai pernyataan ada aktor intelektual tersebut hanya berdasarkan asumsi dan dugaan semata. “Harus didukung dengan bukti,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPR RI Ade Komarudin (Akom), menyampaikan ucapan selamat kepada Antasari Azhar yang telah mendapatkan kebebasan.
Akom meyakini, Antasari akan memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan pembebasan bersyarat ini. “Saya yakin beliau bisa memanfaatkan kesempatan yang baik ini untuk beraktualisasi dan selamat datang kembali buat Pak Antasari,” ujarnya.
Politisi dari Partai Golkar ini juga menilai, Antasari adalah orang baik. Untuk itu, Akom menambahkan, Antasari pasti bisa menjajaki kembali komunikasi-komunikasi yang diperlukan pasca kebebasannya.
“Buat kami semua, dan komunikasi dengan pihak-pihak tertentu juga sangat baik dan beliau juga sepengetahuan saya orang baik,” katanya. (Deni)
