NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur kini menyoroti sebuah potensi ekonomi yang menarik di Desa Mojowangi. Selama masa KKN, mahasiswa telah menemukan dan memperkenalkan UMKM batik Ecoprint yang ada di desa ini sebagai salah satu potensi unggulan yang patut diperhatikan.
Batik Ecoprint, teknik pewarnaan batik menggunakan bahan alami untuk menciptakan pola unik, merupakan keahlian khas yang dimiliki oleh pengrajin lokal di desa ini. Meskipun relatif belum banyak dikenal, UMKM Batik Ecoprint di Mojowangi memiliki kualitas produk yang menjanjikan dan ciri khas yang berbeda dari produk batik lainnya.
Kisah inspiratif muncul dari wawancara dengan Ibu Siwi, pengrajin utama UMKM Batik Ecoprint di Desa Mojowangi Ibu Siwi menceritakan bagaimana perjalanan menekuni Batik Ecoprint dimulai setelah mengikuti workshop yang digelar di desa. Sejak itu, Ibu Siwi tidak hanya menerapkan teknik Ecoprint yang dipelajari, tetapi juga secara aktif mengikuti berbagai workshop dan pelatihan tambahan untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan. “Saya terus mencari peluang untuk belajar lebih banyak dan mengasah keterampilan saya.” tambahnya, selasa (6/8/2024).
Mahasiswa KKN berfokus pada dokumentasi dan promosi potensi Batik Ecoprint sebagai cara untuk memperkenalkan produk ini ke pasar yang lebih luas. Dengan menyebarluaskan informasi tentang kualitas dan keunikan Batik Ecoprint, diharapkan produk ini bisa mendapatkan tempat yang lebih baik di hati konsumen dan pasar.
Upaya ini dilakukan untuk membuka peluang lebih besar bagi UMKM Batik Ecoprint dalam mengembangkan dan menjadi salah satu komoditas unggulan desa. Melalui pengenalan ini, diharapkan ada minat yang lebih besar dari masyarakat luas serta dukungan yang dapat membantu UMKM ini untuk mencapai potensi maksimalnya.
Batik Ecoprint yang dibuat sangat diminati banyak pelanggan dengan motif yang unik dan terbatas. Terbukti dari penjualan produk yang sudah sampai keluar kota. “Produk kami sudah terjual hingga kota Bondowoso, Jember, dan Lumajang.” tambahnya. Penjualan produk Batik Ecoprint ini dilakukan dengan sistem PO (Pre Order) dan juga menyediakan stok untuk pembeli yang berminat. Dalam satu bulan, Bu Siwi dapat memproduksi 4-6 kain batik Ecoprint ukuran 2 meter sesuai dengan pesanan pembeli. Dengan berbagai bentuk motif, jenis dan bentuk kain yang dijual, harga tiap produk pun beragam mulai dari Rp 175.000 – Rp 300.000.
Minimnya pemasaran yang dilakukan oleh Batik Ecoprint, membuat mahasiswa KKN berinisiatif membantu memasarkan produk dengan membuatkan akun media sosial instagram @mursiecoprint dan pembuatan e-catalog untuk produk yang ada. Dengan pembuatan akun Instagram dan E-catalog, diharapkan Batik Ecoprint dapat menjangkau pasar lebih luas. (jeng)