NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Idul Adha selalu identik dengan ibadah qurban. Kata Idul Adha sendiri berasal dari kata ‘id dan adha. ‘Id berakar pada kata ‘aada-ya’uudu yang artinya menengok, menjenguk, atau kembali, sedangkan kata adha bermakna qurban . Disebut ‘id karena hari raya kembali berulang setiap tahun.
Hari raya Idul Adha merupakan puncak ibadah haji, dimana jutaan umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di Mekkah untuk melakukan rangkaian ibadah yang menjadi rukun Islam kelima ini.
Pada perayaan hari raya Idul Adha, umat Islam kerap menjadikan momentum ini untuk melaksanakan ibadah qurban . Islam sendiri menjadikan ibadah qurban sebagai bagian dari syariat keagamaan.
Seperti yang dilaksanakan oleh Warga Jogya, Solo dan Semarang (Joglo Semar) Nunukan, Kalimantan Utara, pada Idul Adha 1445 Hijriah atau 2024 Masehi ini, mereka melaksanakan qurban dengan cara urunan atau bergotong royong.
“Kami qurban dengan cara urunan dari anggota. Dan alhamdulilah qurban dapat dilaksanakan,” tutur Sekretaris Joglo Semar Nunukan, Joned, Selasa (18/6/2024).
Setelah pemotongan sapi qurban, daging qurban kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar di Jl. Antasari, Keluarahan Nunukan Tengah.
Menurut dia, penyembelihan hewan kurban dan membagikan dagingnya kepada warga sekitar yang berhak menerimanya merupakan wujud dari menjalankan ajaran agama Islam.
“Yaitu, berbagi dan peduli terhadap masyarakat sekitar serta sebagai bentuk komunikasi dan silaturahmi dengan warga untuk menjalin hubungan yang lebih baik lagi,” jelasnya.
Diketahui, Joglo Semar Nunukan rutin melaksaka qurban setiap hari raya Idul Adha. Dalam tiap tahunnya. Sedikitnya Joglo Semar memotong 2 ekor Sapi.
“Untuk tahun ini, kita berqurban 2 ekor sapi dan 2 ekor kambing,” ujarnya.
Program qurban ini akan terus dilaksanakan oleh Joglo Semar. Kedepan, Joglo Semar Nunukan menargetkan 3 ekor sapi sebagai qurban.
“Kita akan terus jalankan program qurban ini. In Shaa Allah, pada Idul Adha tahun depan, kami bisa menambah jumlah hewan qurban,” pungkasnya. (ES)
