NUSANTARAEWS.CO, Surabaya – Ketua komisi D DPRD Jawa Timur Agung Mulyono mengatakan pihaknya mengingatkan agar masyarakat yang merayakan nataru untuk waspada adanya bencana dampak dari cuaca ekstrem. “Hati-hati kondisi jalan licin. Waspada adanya pohon tumbang atau dampak lainnya,” jelas politisi Demokrat ini, Jumat (22/12/2023).
Lebih lanjut dibeberkan oleh dia, kesiapan dari berbagai instansi lintas sektoral untuk memastikan layanan bagi masyarakat dapat dilakukan secara optimal terutama saat libur Natal dan Tahun Baru.
Salah satunya di bidang kesehatan, ia meminta agar seluruh fasilitas layanan kesehatan baik rumah sakit maupun puskesmas dapat dimaksimalkan di berbagai titik.
“Sehingga bisa memberikan respon cepat atau quick response ketika dibutuhkan layanan kedaruratan. Termasuk kesiapan dokter spesialis di beberapa rumah sakit saat libur Nataru,” katanya.
Selain layanan kesehatan,lanjutnya yang perlu diantisipasi juga adalah
terkait kesiapsiagaan dari PLN untuk jaringan listrik dan juga Pertamina untuk stok BBM. Hal ini penting mengingat adanya peningkatan mobilitas masyarakat.
Pria yang juga bergelar dokter ini mengatakan momentum Natal dan Tahun Baru ini tentunya akan mengakibatkan terjadinya peningkatan aktifitas dan mobilitas masyarakat, baik menjelang, pada saat, maupun setelah hari Natal dan Tahun Baru.
Berdasarkan data dari Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub prediksi pergerakan masyarakat didominasi dari Jatim dengan persentase 16,30 % atau sekitar 17,54 juta orang dan daerah tujuan terbanyak ke Jatim yaitu 15,18 % atau sekitar 16,3 juta orang.
“Tentunya ini akan meningkatkan aktifitas pada pusat keramaian, seperti tempat ibadah, tempat hiburan, pusat perbelanjaan, objek wisata, bandara, stasiun kereta api, terminal bus, dan pelabuhan laut, Serta jalan-jalan protokol yang akan menjadi titik kumpul masyarakat dalam pergantian tahun,” katanya.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan potensi cuaca ekstrem selama periode Natal dan Tahun Baru,” ujar Guswanto Deputi Bidang Meteorologi, BMKG, di Jakarta beberapa waktu lalu.
Ia mengemukakan berdasarkan analisis terbaru, aktivitas pola tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan masih dapat berlangsung dalam 3-4 hari ke depan dengan kecenderungan melemah intensitasnya sehingga dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan. (setya)