NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengusaha Cina yang sukses malang-melintang di Jepang, Mr. Liu Yizhe, dikukuhkan menjadi anggota kehormatan Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI). Mr. Liu juga sekaligus dipercaya sebagai perwakilan PPWI Luar Negeri untuk Jepang dan Cina.
Pengalungan kartu tanda anggota PPWI dilakukan oleh Dewan Penasehat PPWI, Mayor Jenderal TNI (Purn) Zaedun, S.Sos, M.M. dalam sebuah pertemuan di Jl. Sambas III, Jakarta Selatan, Rabu, 12 Juli 2023 lalu. Dalam pertemuan itu juga dibahas berbagai program kerjasama antara PPWI, Koperasi dan UMKM Binaan Mayjen TNI (Purn) Zaedun, dan pihak Mr. Liu Yizhe.
Beberapa rencana yang sudah disepakati untuk dikerjakan bersama antara lain pengiriman tenaga kerja (kensusei) Indonesia ke Jepang. Sebelumnya, Mr. Liu bersama PPWI Nasional sudah melakukan kunjungan audiensi ke Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia di Jakarta terkait program pengiriman tenaga magang/kerja ke Jepang ini.
Selain program pengiriman tenaga kerja, PPWI Nasional bersama mitra kerja di bawah koordinasi Mayjen TNI (Purn) Zaedun, juga sedang menjajaki peluang kerjasama dalam hal pemberian otoritas sertifikasi halal untuk produk-produk makanan dan barang asal Jepang yang akan dieksport ke Indonesia. Program ini akan melibatkan pihak otoritas Indonesia yang mengurus lisensi sertifikasi halal.
Selain sebagai pengusaha di berbagai bidang, yang salah satunya adalah penyaluran tenaga kerja luar negeri di berbagai company di Jepang, Liu Yizhe juga aktif di media sosial. Setiap postingannya selalu menarik, tak kalah bagus dari karya para jurnalis professional. Hasil karya jurnalistik warga yang ditampilkan Mr. Liu, selain berbentuk tulisan dia juga menampilkan postingan foto-foto dan video hasil dokumentasinya di ratusan tempat dan obyek. Belum lama ini, Liu Yizhe bersama anggota PPWI, Ali Syarief, melakukan perjalanan ke Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.
Liu Yizhe, yang lahir di Beijing 60 tahun lalu, sukses meniti karir businessnya di Jepang. Ia masuk ke Jepang, saat usia 23 tahunan, dengan uang yang tersisa di kantongnya hanya sekitar 8000 yen atau sama dengan Rp 960.000. Namun, dengan kerja keras pantang menyerah, ia mampu membangun usahanya dari modal sangat minim tersebut.
Kini Mr. Liu tinggal di Oita, sekitar 1.250 kilometer ke arah barat daya dari Tokyo, sejak April 1991. Di kota inilah ia membangun kerajaan businessnya, hingga ke berbagai penjuru dunia, dalam beragam bidang. Untuk mengurus bisnisnya itu, Liu mempekerjakan orang Jepang, orang Indonesia dan dari bangsa-bangsa lain di perusahaanya.
Usahanya merambah ke berbagai bidang, dari mulai makanan untuk binatang peliharaan, produk makanan halal, restaurant Cina, export-import, dan termasuk rekrutmen dan penyaluran tenaga kerja dari berbagai negara.
Recruitment tenaga kerja asing untuk dipekerjakan di Jepang telah dilakukan sejak Liu menetap di Oita. Tenaga asing yang ia proses hingga bisa bekerja di Jepang datang dari Cina, Vietnam, Kamboja, Sri-Lanka, dan tentu saja dari Indonesia. Kedepannya, ia ingin tenaga kerja dari Indonesia lebih besar jumlahnya yang bisa bekerja di Jepang. Menurut Mr. Liu Yizhe, minat pengguna tenaga kerja dari Indonesia cukup besar karena orang Jepang suka dengan karakter pekerja Indonesia yang ramah, tekun, dan pekerja keras. (AS/Red)