Berita UtamaEkonomiKesehatanLintas NusaTerbaru

Koneksitas Pariwisata dan Kesehatan, Inilah Cara Tambah Pundi Pendapatan PAD di Jatim

Koneksitas oariwisata dan kesehatan, inilah cara tambah pundi pendapatan PAD di Jatim.
Koneksitas oariwisata dan kesehatan, inilah cara tambah pundi pendapatan PAD di Jatim.

NUSANTARANEWS.CO,  Surabaya – Beberapa waktu lalu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyampaikan kurang lebih 2 juta warga Indonesia yang berobat ke luar negeri.Nah, dari 2 juta itu kan kurang lebih satu juta mereka berobat ke Malaysia,  750.000 ke Singapura dan sisanya ke Jepang ke Jerman Eropa atau Amerika Serikat.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim Gus Fawait menerangkan berdasarkan apa yang disampaikan Presiden, ada sekitar Rp 165 triliun Capital outflow, aliran modal yang keluar.

Dan menurut pria asal Jember tersebut, hal tersebut merupakan sebuah peluang devisa Indonesia, akibat banyaknya warga negara kita yang luar negeri untuk berobat, “tentu apa yang disampaikan Presiden itu adalah tamparan buat kita semua untuk menjadi bahan introspeksi diri dan sekaligus peluang yang harus kita tangkap,” ungkapnya, Rabu (22/3).

Maka, imbuh ketua TIDAR Jatim ini, fraksi Gerindra  bersama pemerintah provinsi Jawa Timur untuk respon dan segera merapatkan barisan menyelesaikan potensi yang hilang tersebut.

Sedangkan semua tahu, lanjut Presiden LSN (Laskar Sholawat Nusantara), bahwa di Jawa Timur sebetulnya kita punya fasilitas kesehatan yang bagus, SDM dokter kita juga tidak kalah dengan dokter yang ada di Malaysia, maupun di Singapura.

Baca Juga:  Pembangunan KIHT: Investasi untuk Lapangan Kerja Berkelanjutan di Sumenep

Untuk fasilitas, lanjutnya tidak kalah dengan yang ada di Malaysia atau Singapura,  namun kenapa masyarakat Indonesia yakin didalamnya dari 2 juta itu, pasti tidak sedikit yang dari Jawa Timur, yang justru ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

“Maka saya melihat SDM kita nggak kalah,  dari fasilitas kita nggak kalah, mungkin kita perlu lihat soal pelayanan. Dimana pelayanan di Malaysia dan Singapura saya pikir mungkin itu menjadi salah satu alasan kenapa masyarakat Indonesia Jawa Timur khususnya, lebih memilih berobat ke Malaysia dan Singapura.  Mungkin mereka ingin pelayanan yang lebih sederhana, pelayanan yang lebih, sehingga pasien tidak bingung ketika mereka berobat,” ujarnya.

Gus Fawait lalu mengambil contoh salah satu saudaranya mempunyai penyakit komplikasi terkoneksi dengan jantung dan lain sebagainya mungkin bagian dari kemudahan pelayanan menjadi pertimbangan bagi masyarakat.

Yang kedua, soal biaya. Gus Fawait tidak sedikit mendengarkan dari berbagai orang yang ditemui, dimana  mereka memilih berobat ke luar negeri, seperti Pinang Penang Malaysia karena info dari beberapa orang itu yang mengatakan bahwa biaya untuk berobat di sana itu lebih murah dibanding di Surabaya.”Nah tentu ini menjadi bahan pertimbangan kita,” sambungnya.

Baca Juga:  Banjir Doa dan Dukungan di Pasar Blimbing, Khofifah Ajak Pedagang Coblos Nomor 2 di Pilgub Jatim

Dan yang ketiga yang menurut analisa pihaknya, lanjut gus Fawait dari Partai Gerindra Jawa Timur di luar negeri seperti di Malaysia itu pelayanan kesehatan bisa terkoneksi dengan apa namanya wisata.

“Ada paket wisata di Malaysia di Singapura. Orang mau berobat pun ada paket wisata. Tentu ini terobosan-terobosan yang mereka lakukan dan itu relatif berhasil, padahal kita memiliki jumlah penduduk terbesar di ASEAN,” terangnya.

Intinya, menurutnya, Jawa Timur bisa berhasil dengan tiga hal ini. Pertama adalah pelayanan, kedua adalah terkait biaya dan yang ketiga mungkin inovasi antara wisata kesehatan dan wisata lainnya.

“Ini menjadi poin-poin yang harus kita pecahkan dan di Jawa Timur kita mendorong pemerintah provinsi,  lewat dinas kesehatan untuk memecahkan masalah ini terkait masalah pelayanan kemudahan bagaimana orang Indonesia, khususnya orang Jawa Timur, ketika berobat mendapatkan kemudahan pelayanan.

Dan ini juga menjadi pekerjaan rumah besar bagi rumah sakit rumah pemerintah provinsi Jawa Timur, untuk memberikan pelayanan yang terbaik dengan biaya terjangkau, untuk seluruh masyarakat Jawa Timur, baik dari kalangan menengah ke atas atau tidak.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Gelar Rapat Paripurna Peringatan HUT Kabupaten Nunukan Ke-25

Artinya ketika malaysia bisa melakukan pengobatan yang lebih murah. Kenapa Jawa Timur tak bisa. nggak yakin dokter yang dimiliki, nggak kalah.

“Saya berharap untuk melakukan kolaborasi dengan dinas pariwisata, bikin program dengan dinas kesehatan bergandengan, melakukan sebuah kolaborasi bagaimana orang yang melakukan pengobatan baik dari Jawa Timur maupun luar Jawa Timur ini bisa sekaligus buat paket wisata yang seperti dilakukan oleh negara tetangga kita,” terangnya.

Destinasi wisata kita jauh lebih baik, seperti wisata religi banyak makam wali makam Kyai, ulama yang disegani oleh orang Jawa Timur.

“Orang luar Jawa Timur bahkan orang luar negeri, nggak punya Negara tetangga Singapura seperti Malaysia tidak punya destinasi seperti kita.

Fraksi Gerindra DPRD Jatim menangkap betul apa peluang yang disampaikan oleh Presiden, bahwa saat ini Indonesia kehilangan devisa Rp 165 triliun, “itu bisa kita ambil lagi,” tandasnya. (setya)

Related Posts

1 of 88