NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Meterisasi listrik di sejumlah daerah di Jawa Timur ternyata masih belum merata. Banyak masyarakat di pedesaan belum menikmati meterisasi tersebut. Salah satunya di kabupaten Banyuwangi.
Anggota DPRD Jawa Timur Martin Hamonangan mengatakan banyak di pelosok desa urusan meteran listrik masih belum merata. “Kami mencoba mengkomunikasikan kepihak PLN selaku pengelola listrik untuk melakukan meterisasi di sejumlah desa yang belum merata menikmati listrik. Selain itu juga di dinas ESDM Jawa Timur untuk melakukan pemasangan,” kata politisi PDI Perjuangan ini, Senin (17/10).
Pria yang juga lawyer ini mengatakan pihaknya mendorong dinas-dinas terkait untuk melakukan pemetaan daerah-daerah mana saja yang belum tersentuh aliran listrik.
“Listriknya ada tapi meteran untuk fasilitas listrik itu tidak terlayani,” tambahnya.
Meski tidak banyak masyarakat yang belum mendapatkan meteran listrik, sambung Martin, namun hal tersebut harus tetap dipenuhi.
Selain itu, lanjut Martin, juga untuk membantu kelebihan pasokan listrik yang harus diimbangi dengan distribusi listrik yang semakin masif.
“Pasalnya masih banyak pihak swasta yang juga memiliki alternatif lain menggunakan listrik. Misalnya, menggunakan diesel, tenaga surya dan lainnya. Pasokan listrik di Indonesia itu berlebihan sehingga secara masif harus ditawarkan kepada masyarakat,” tandasnya.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa PT PLN (Persero) saat ini tengah mengalami persoalan kelebihan pasokan (over supply) listrik. Bahkan, hingga akhir tahun ini diperkirakan kelebihan pasokan listrik mencapai 6 Giga Watt (GW).
Kelebihan daya listrik secara umum terjadi di semua wilayah. Namun yang paling signifikan khususnya terjadi di Pulau Jawa.
Tidak hanya di pulau Jawa, ancaman kelebihan pasokan listrik juga bakal terjadi di Sumatera. Hal tersebut tercermin dari penambahan permintaan atau demand dari listrik selama tiga tahun mendatang hanya sekitar 1,5 Giga Watt (GW). (setya)