NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Kinerja Badan Riset Daerah (Dulu bernama Badan Penelitian dan Pengemmbangan/Balitbang) Jawa Timur dipertanyakan. Pasalnya, salah satu OPD milik Pemprov tersebut dipertanyakan hasil-hasil kerjanya.
Anggota DPRD Jawa Timur Mohammad Aziz mengatakan dinas tersebut mendapatkan anggaran sebesar Rp 29,6 Milliar RAPBD Jatim 2023. “Dari tahun ke tahun alokasinya terbilang tinggi dibandingkan dinas lainnya,” jelas politisi PAN ini di Surabaya, Rabu (5/10).
Dibandingkan pemberdayaan masyarakat dan sektor wisata yang sudah
jelas meningkatkan ekonomi masyarakat, jelas mantan lawyer ini, OPD Pemprov ini belum diketahui hasil kinerjanya. “Pada tahun lalu hal serupa kami tanyakan dan bandingkan, namun belum beroleh jawaban yang komprehensif,” jelasnya.
Aziz mempertanyakan apa saja produk dari litbang yang sudah nyata digunakan berdampak pada masyarakat.” Apa road map litbang pada tahun 2023 ini sehingga perlu biaya yang cukup besar,” jelasnya.
Dibeberkan oleh Aziz, dalam perangkaan R-APBD Jawa Timur pendapatan
sebesar Rp 27 Triliun lebih dan belanja daerah sebesar Rp 29 Triliun lebih.” Maka saya melihat ada defisit anggaran sebesar Rp 1 Triliun lebih,” jelas pria asal Madura ini.
PAN sendiri, kata Aziz, melihat pendapatan Rp 27 Triliun lebih merupakan pendapatan terendah dalam 5 tahun terakhir pada APBD Jawa Timur.”Jika beramsusi dari pertumbuhan ekonomi dan dibandingkan pada situasi 2021 pada saat Covid-19, penurunan ini tampak perlu ada penjelasan dari gubernur Khofifah,”tandasnya. (setya)