Berita UtamaMancanegaraTerbaru

Situasi Genting, Ribuan Tentara Afghanistan Malah Melarikan Diri ke Tajikistan

Situasi Genting, Ribuan Tentara Afghanistan Malah Melarikan Diri ke Tajikistan
Situasi genting, ribuan tentara Afghanistan malah melarikan diri ke Tajikistan/Foto: Reuters.

NUSANTARANEWS.CO, Kabul – Mengutip pernyataan pihak berwenang perbatasan Tajikistan, kantor berita pemerintah Tajikistan Khovar mengatakan pada hari Senin bahwa 1.037 prajurit Afghanistan telah melintasi perbatasan dari provinsi Badakhshan Afghanistan untuk menyelamatkan nyawa mereka dari tangan Taliban.

Gelombang masuk itu adalah gelombang ketiga tentara Afghanistan yang melarikan diri ke Tajikistan dalam beberapa hari terakhir dan yang kelima dalam dua minggu, sehingga totalnya menjadi hampir 1.600 personel, lapor BBC.

Pada Senin malam, Presiden Tajik Emomali Rahmon telah mengerahkan 20.000 tentara cadangan ke perbatasan dalam sebuah pernyataan di laman web kepresidenan. Pihak Tajik juga kembali menegaskan bahwa mereka tidak akan ikut campur dalam masalah internal Afghanistan.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menawarkan bantuan kepada Tajikistan di tengah kondisi keamanan yang memburuk di seluruh perbatasan dengan Afganistan seiring dengan penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) secara bertahap dari Afganistan.

Baca Juga:  Komfercab GP Ansor Sumenep Cacat Hukum, Sejumlah Kader Protes

Kantor kepresidenan Rusia mengungkapkan bahwa Putin telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon pada hari Senin.

Putin mengatakan bahwa negaranya siap memberikan bantuan yang dibutuhkan, baik secara langsung maupun melalui aliansi militer yang dipimpin Rusia yaitu Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO).

Kondisi ini telah menimbulkan kekhawatiran di antara negara-negara tetangga Afganistan akan situasi keamanan terakhir di Afghanistan yang semakin tidak stabil menjelang ditarik sepenuhnya pasukan AS dari Afganistan paling lambat pada September mendatang.

Seperti dibereitakan, psukan Taliban dengan cepat telah merebut kembali beberapa wilayah di Afghanistan utara, termasuk daerah-daerah di perbatasan dengan Tajikistan sepanjang lebih dari 1.200 kilometer.

Para pengamat intelijen memperingatkan bahwa pemerintah Afghanistan bisa jatuh dengan cepat kapan saja setelah pasukan AS benar-benar ditarik dari Afghanistan.

Presiden Biden menetapkan 11 September sebagai batas waktu penarikan dan menyerahkan kendali pangkalan udara Bagram , lapangan udara terpentingnya di Afghanistan, kepada pasukan Afghanistan.

Baca Juga:  Anak Diberi Kuota Khusus Pendidikan, Ribuan Buruh di Sidoarjo Pilih Menangkan Khofifah di Pilgub

Di tengah situasi genting tersebut, para pejabat Afghanistan bersikeras bahwa mereka siap untuk mempertahankan diri dan memukul mundur Taliban.

Menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi melaporkan bahwa tahun ini saja sekitar 200.000 warga Afghanistan telah mengungsi. Sehingga menghadapi situasi ini, badan-badan bantuan juga telah bersiap bersiap-siap untuk menampung membanjirnya pengunsi jika pecah perang saudara.

Iran, Pakistan, Tajikistan, Uzbekistan dan Turki – yang selama beberapa dekade telah menampung beberapa juta pengungsi Afghanistan telah memperingatkan bahwa mereka tidak siap untuk menerima lebih banyak pengungsi lagi.

Menurut Reuters, pemerintah Tajikistan dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mendirikan kamp-kamp bagi para pengungsi Afghanistan yang melarikan diri. Sementara Eurasianet mengabarkan bahwa pemerintah Uzbekistan dalam beberapa hari terakhir telah mendirikan tenda untuk menampung arus pengungsi Afghanistan. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,050