Berita UtamaLintas NusaRubrikaTerbaru

Semua Pihak Dihimbau Beri Dukungan Penanganan Bencana di NTT yang Belum Tuntas

Semua pihak dihimbau beri dukungan penanganan bencana di NTT yang belum tuntas.
Semua pihak dihimbau beri dukungan penanganan bencana di NTT yang belum tuntas/Foto: Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian di Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi, Sumba Timur, NTT, Kamis (3/6).

NUSANTARANEWS.CO, Sumba Timur – Semua pihak dihimbau beri dukungan penanganan bencana di NTT yang belum tuntas. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengungkapkan, penanganan dampak bencana Badai Seroja yang menerjang Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih belum tuntas. Berbagai permasalahan masih membutuhkan penanganan, misalnya perbaikan bangunan rumah yang mengalami kerusakan akibat terjangan badai. Dirinya mengimbau agar semua pihak memberi dukungan terhadap penanganan tersebut.

“Nanti kita akan sampaikan kepada (pihak terkait) yang lain-lain, belum tuntas permasalahan, mitigasinya belum tuntas, masih banyak rumah-rumah yang rusak,” ujar Mendagri dalam acara penyerahan bantuan oleh TP PKK Pusat kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Timur, di Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi, Sumba Timur, NTT, Kamis (3/6).

Baca Juga:  Kapolres Inhil Ditunggangi Dewan Pers dan PWI untuk Diskreditkan PPWI

Mendagri mengatakan, perbaikan kerusakan tersebut tidak bisa hanya mengandalkan peran Pemerintah Kabupaten Sumba Timur. Alasannya, kapasitas fiskal yang dimiliki Kabupaten Sumba Timur terbatas. Karena itu, kata Mendagri, penanganan pasca bencana ini membutuhkan bantuan dari pihak lainnya, baik dari pemerintah provinsi, maupun di tingkat nasional. “Ini akan kita suarakan, itu sepenuhnya maksud kedatangan kita ke sini,” ujarnya.

Mendagri yang hadir didampingi Ketua Umum TP-PKK Tri Tito Karnavian berharap, kedatangannya dapat menggaungkan terkait persoalan penanganan bencana di Sumba Timur tersebut. Dengan demikian, lanjut Mendagri, semua pihak nantinya dapat turut membantu, sehingga penanganannya lebih efektif. (Red)

Sumber: Puspen Kemendagri

Related Posts

1 of 3,051