NUSANTARANEWS.CO – F-16 jet tempur yang terus bersinar. Bukannya pensiun, F-16 terus menunjukkan daya tariknya di tengah persaingan ketat teknologi jet tempur generasi kelima. Apalagi setelah Lockheed Martin Corp merilis versi terbaru F-16 Viper Blok 70 dan 72 sebagai penerus Fighting Falcon.
F-16 Fighting Falcon sudah lama menjadi standar Angkatan Udara Eropa dan NATO. Lebih dari 700 jet tempur F-16 terbang di Eropa hari ini. Bahkan Yunani baru-baru ini mengkonfirmasi akan memutakhirkan 84 armada F-16nya dengan konfigurasi yang setara Blok 70.
Daya Tarik F-16 Viper semakin kuat dengan mengadopsi teknologi generasi ke-5 yang dikembangkan untuk F-35 Lightning II dan F-22 Raptor, sehingga Blok 70 dapat menjadi solusi kebutuhan pertahanan yang lebih hemat. Lockheed Martin sebagai salah satu kontraktor pertahanan terbesar dunia mampu memajukan dan mengembangkan teknologi serta memberikan solusi inovatif bagi industri pertahanan sesuai dengan kebutuhan pelanggannya.
Viper merupakan varian jet tempur terbaru yang sama sekali berbeda dengan pendahulunya setelah ditanamkan radar Active Electronically Scaned Array (AESA) dan Kokpit canggih dengan komputer misi modular (MMC) tunggal berperforma tinggi sebagai pengganti dari tiga komputer asli, avionik canggih, termasuk tampilan multi-fungsi berwarna, layar alas pusat resolusi tinggi (CPD) besar, sistem isyarat yang dipasang di helm, high-volume, dan high-speed data bus.
Peningkatan ini memberikan daya komputasi yang lebih tinggi ke avionik dan sistem senjata yang memberikan peningkatan kesadaran situasional, kinerja serangan udara-ke-udara, penargetan yang akurat, dan kemampuan informasi dan komunikasi radio HF/UHF/VHF serta dapat menidentifikasi teman atau musuh (IFF).
Jet tempur canggih ini juga dilengkapi dengan navigasi GPS presisi dan sistem penghindaran tabrakan darat otomatis (AGCAS), yang memberi pilot peringatan untuk mengendalikan pesawat agar menghindari tabrakan jika pilot tidak responsif terhadap isyarat visual.
Selain itu, juga dengan peningkatan struktural untuk memperpanjang usia terbang pesawat hingga lebih dari 50%.
Untuk sistem persenjataan, Viper dapat dipersenjatai dengan berbagai rudal udara-ke-udara (AAM), termasuk AIM-9 Sidewinder, AAM jarak pendek Magic II dan ASRAAM, serta AIM-7, Sky Flash, dan AIM-120. AAM jarak menengah.
High off-bore-sight, infrared AAMs, seperti AIM-9X, Python IV, AIM-132 ASRAAM, dan IRIS-T juga tersedia.
Pesawat juga mendukung integrasi AGM-119/AGM-84/AGM-65G rudal anti-kapal dan AGM-65 Maverick udara-ke-darat rudal taktis, serta Paveway berpemandu laser, dan bom GBU-15.
F-16 memang harus diakui sebagai salah satu jet tempur generasi keempat yang paling sukses dalam segi pemasaran secara global. Sebanyak 4.588 pesawat telah dioperasikan oleh 29 negara dengan berbagai peningkatan. Bahkan beberapa tahun terakhir, Taiwan, Bulgaria, Maroko dan Bahrain, telah menandatangani perjanjian membeli jet versi terbaru F-16 Viper Block 70/72 serta mengupgrade armada Fighting Falconnya setara Viper termasuk peningkatan strukturalnya.
Secara alami, banyak negara diseluruh dunia yang ingin meningkatkan angkatan udaranya memilih F-16 Block 70/72 yang harganya terjangkau dengan kecanggihan teknologinya yang mumpuni.
Jane’s melaporkan Angkatan Udara Bahrain telah membeli 22 jet tempur F-16 Viper serta memodernisasi 20 armada F-16 Fighting Falconnya menjadi setara dengan Viper. Angkatan udara Bahrain akan menerima 16 pesawat F-16 Block 70 baru yang pertama pada musim panas 2022 – sekaligus pelanggan pertama yang menerima F-16 Viper.
Paling menarik adalah proposal anggaran pertahanan fiskal 2021 Amerika Serikat (AS) untuk pengeluaran pesawat militer sebesar US$ 56,9 miliar. Besaran anggaran ini juga menjadi prospek pertumbuhan besar-besaran untuk program F-16 Lockheed Martin di hari-hari mendatang.
Angkatan Udara AS sendiri sejak 2017 telah mulai meningkatkan kemampuan 841 F-16 C/D dengan sistem peperangan elektronik baru termasuk perpanjangan pemakaian pesawat menjadi 13.856 jam atau penambahan hampir 6.000 jam terbang dari standar aslinya. Tanpa menyebutkan nilai kontrak, Pentagon mengatakan bahwa saat ini ada 1.017 unit F-16C/D di armadanya. (Agus Setiawan)