NUSANTARANEWS.CO – Banjir bandang yang melanda garut pada rabu (21/9) dinihari telah mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Pantauan tim NU Care – Lazisnu di posko bencana Polres Garut yang berada di depan RSUD dr. Slamet Garut, sedikitnya sudah tercatat 22 korban meninggal dan 28 lainnya dinyatakan hilang.
Bahkan, kejadian yang melanda 7 kecamatan di Kabupaten Garut ini menjadi banjir terbesar yang melanda kota ini.
NU Care – Lazisnu Pusat melalui Direktur Penyaluran Lazisnu, Slamet bersama dengan tim telah berhasil sampai di lokasi bencana dan menyalurkan bantuan langsung kepada para korban, dengan dibantu oleh Relawan PCNU Kab. Garut. Bantuan yang sudah disampaikan antara lain meliputi obat-obatan, makanan siap saji, makanan bayi, susu bayi, perlengkapan popok bayi hingga peralatan sekolah.
Sementara itu, NU Care – Lazisnu juga terus berkoordinasi dengan NU Care di daerah untuk segera menyalurkan bantuannya.
Menurut Wakil Sekretaris PC NU Kab. Garut, Ujang Nurjaman, rata-rata korban membutuhkan bantuan makanan dan minuman. Namun, selain itu yang masih minim adalah bantuan untuk perlengkapan anak-anak dan balita.
Oleh karenanya, pihaknya membuka posko di Jl. Pembangunan No. 58 Garut untuk menampung bantuan dari berbagai pihak, termasuk dari NU Care – Lazisnu.
Sementara itu, Direktur Penyaluran NU Care-Lazisnu, Slamet menuturkan bahwa sudah ada beberapa daerah seperti Karawang, Indramayu dan Bogor yang juga membuka posko peduli bencana Garut.
“Untuk saat ini kami masih terus berkoordinasi dengan NU Care – Lazisnu daerah untuk membuka posko dan segera menyalurkan bantuannya ke korban di Garut,” ujar Slamet. (Ucok/Sel/Red-02)
