Budaya / SeniKreativitas

Lepas Kejenuhan, Anak-Anak Korban Banjir Bandang Main Musik Perkusi

NUSANTARANEWS.CO – Sejumlah anak-anak bermain musik perkusi dari barang-barang bekas untuk menghilangkan kejenuhan selama tinggal di kawasan terdampak banjir bandang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (29/9). Anak-anak berstatus pelajar sekolah dasar itu sebagian adalah warga korban yang rumahnya terendam banjir bandang luapan Sungai Cimanuk.

Mereka tampak asyik memainkan barang bekas seperti kaleng, ember dan barang lainnya sisa dari bencana banjir dengan cara dipukul-pukul secara berirama. Lantunan musik yang dipukulnya itu menghasilkan suara harmonis dengan diiringi nyanyian dari lagu-lagu yang sering dilantunkan pengamen jalanan.

“Senang saja bermain musik sambil nyanyi-nyanyi,” kata Andri siswa kelas 6 SD.

Andri merupakan salah satu dari teman sebayanya yang bermain perkusi dari barang-barang bekas yang terbawa hanyut banjir tersebut. Mereka bermain di pinggiran Sungai Cimanuk di bawah rumpun bambu, sebuah pohon yang tersisa dari derasnya luapan sungai terbesar di Garut itu.

Seorang anak korban banjir, Amang mengatakan sudah dua hari bermain musik dari barang bekas sambil nyanyi-nyanyi di pinggiran Sungai Cimanuk. Menurut dia hanya barang bekas yang tersisa untuk mengisi waktu aktivitas bermain setelah pulang sekolah.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

“Setelah pulang sekolah semua main ke sini (kawasan terdampak banjir),” kata Amang siswa kelas 1 SD itu.

Amang menceritakan sejak terjadi banjir hanya diam dan keliling-keliling kawasan yang terkena dampak banjir bandang di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul. Amang merupakan anak yang selamat dari terjangan banjir bandang karena berhasil naik ke dataran tinggi sebelum air merusak rumahnya.

“Saat banjir datang saya digendong sama aa (kakak),” kata Amang.

Kawanan anak-anak yang bermain di pinggiran Sungai Cimanuk itu mengisi suara hening kawasan terdampak banjir di Kampung Cimacan. Kampung yang sebelumnya padat penduduk itu menyisakan puing-puing bangunan rumah dan tumpukan perabotan rumah tangga juga barang-barang lainnya.

Keberadaan anak-anak tersebut menjadi perhatian sejumlah warga yang datang untuk melihat kondisi pascabanjir bandang maupun anggota TNI yang sedang tugas jaga. Selain anggota TNI, warga lainnya yang masih bertahan di rumah terdampak banjir merasa terhibur dengan keceriaan anak-anak tersebut.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

“Jadi merasa ramai, tidak sepi,” kata Cacih (43) korban banjir yang masih bertahan tinggal di rumahnya tidak jauh dari aliran Sungai Cimanuk. (Yudi/ant)

Related Posts

1 of 4