KhazanahKreativitasLintas Nusa

Hari Batik Nasional, Anak Usia Dini Ikuti Pelatihan Mambatik di Rato WMS

 

Ket

Hari Batik Nasional, anak ssia dini ikuti pelatihan membatik di Rato WMS.
Hari Batik Nasional, anak ssia dini ikuti pelatihan membatik di Rato WMS. Foto: Berbaju batik pelatih dari Rato WMS saat memberikan pelatihan membatik kepada anak usia dini yang ditemani ibunya.

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Hari Batik Nasional, anak usia dini ikuti pelatihan membatik di Rato WMS. Momen hari batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober dimaknai dengan cara berbeda oleh tim managemen Batik Rato Wirausaha Muda Sumenep (WMS)

Kali ini di momen di hari batik Nasional markas Batik Rato WMS tampak sejumlah anak usia dini belajar mengasah keterampilan membatik.

Salah satu peserta, Bagas Safdjan Dempora (6), mengaku senang punya kesempatan mengikuti pelatihan membatik di Batik Rato WMS.

“Senang, bisa ikut pelatihan membatik, dan saya suka sekali,” tutur siswa kelas 1 SD asal Kecamatan Lenteng.

Sementara itu, Mafruhah orang tua siswa mengaku, akan melakukan yang terbaik untuk anaknya, karena masih usia dini, berbagai kreatifitas harus dia coba, salah satunya  keterampilan membatik.

“Biar dia belajar, masalah hasil bagus atau tidak bukan tujuan kami sebagai orang tua,” tuturnya saat mendamping putranya belajar membatik. Jumat, (2/10).

Baca Juga:  Sering Kebanjiran, Pedagang Pasar Pabean Curhat Ke Cagub Khofifah

Mafruhah juga menjelaskan, sengaja anaknya dibawa ke Batik Rato WMS agar anaknya bisa belajar membatik, sehingga kemampuan motorik halusnya terasah, agar dia bisa menorehkan apa yang dia lihat. Sehingga kemampuan yang dia miliki terasah, sebagai bekal kemampuan di hari esok.

Sementara Ach.Junaidi tim bisnis Batik Rato WMS menyampaikan bahwa, khusus di hari batik Nasional sengaja memberikan pelatihan membatik secara gratis kepada anak usia dini dari usia 5-10 tahun. Karena batik bagian penting yang harus dilestarikan oleh generasi muda khususnya di Kabupaten Sumenep. Sehingga kedepan anak muda bisa memberikan kontribusi agar budaya membatik tidak hilang

Menurutnya, membatik merupakan kesenian, kerajinan tangan, mulai dari melukis, memalan, mewarnai serta berbagai proses dibutuhkan, termasuk kesenian, agar hasil karyanya bagus.

“Membatik itu butuh jiwa seni, sehingga karya yang dihasilkan indah, untuk itu sebagai langkah edukatif khusus di hari batik Nasional, kami buka pelatihan gratis bagi anak usia dini, sehingga mereka bisa belajar membatik sejak dini,” tuturnya

Baca Juga:  Sambang Pasar Sepanjang, Cagub Khofifah Banjir Doa Dua Periode

Kata Junaidi, sebagai ciri khas Batik Rato WMS setiap desain disisipkan lambang keris, karena sumenep sebagai kota keris. Sehingga Sumenep semakin dikenal ditingkat Nasional maupun dunia.

“Keris sebagai icon Kabupaten Sumenep sehingga setiap desain yang dihasilkan oleh Rato WMS tak lepas dari lambang keris,” tuturnya

Selain memberikan pelatihan gratis bagi anak usia, Batik Rato WMS juga memberikan promo besar besar kepada pembeli batik, khusus di hari batik Nasioanal.

“Khusus pembeli di hari batik Nasional dapat potongan harga 30 persen,” ucapnya

Karya anak muda sumenep yang tergabung di Batik Rato WMS dibandrol dengan harga mulai dari 150-600 ribu.

“Pembeli juga bisa pesan desain sesuai yang diingikan,” pungkasnya (mh)

 

Related Posts

1 of 3,050