NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Deddy Sitorus santuni perempuan disabilitas korban perkosaan di Nunukan. Seorang perempuan disabilitas mental (mengalami gangguan kejiwaan) yang menjadi korban tindak asusila hingga melahirkan seorang bayi di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi perhatian berbagai pihak.
Kecaman terhadap pelaku yang dianggap telah berbuat diluar batas peri kemanusiaan serta rasa simpati terhadap korban datang silih berganti melalui laman media sosial dan menjadi topik pembicaraan bahkan di warung-warung kopi.
Salah satu pihak yang menaruh simpati kepada korban adalah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Deddy Sitorus. Melalui Ketua Relawan Deddy (Readdy), Irsan Humokor, Politisi PDI P itu menyalurkan bantuan sosial kepada korban di Sedadap, Nunukan Selatan, Nunukan, Rabu (11/8).
Kepada Nusantara News, Irsan menuturkan bahwa rasa simpati dari Deddy Sitorus saat membaca sebuah laman berita nunukan yang mengabarkan bahwa ada seorang perempuan berstatus disabilitas mental berinisal IN sedang mengandung akibat perbuatan oknum yang tidak bermoral.
Hal tersebut, lantas membuat Deddy sapaan akrabnya, meminta Ketua Tim Readdy nunukan agar segera mendatangi panti sosial Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) yang saat ini dihuni korban IN (29) bersama bayi laki-lakinya yang berumur kurang lebih 2 bulan 7 hari.
“Benar beliau di laman website berita lokal nunukan dan beberapa postingan media sosial terkait korban, sehingga Pak deddy meminta kepada saya, untuk menitipkan sedikit bantuan berupa beberapa keperluan penting untuk bisa membantu si ibu dan anaknya disini,” tutur Irsan
Meski saat ini Deddy Sitorus tengah mewakili suara Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi anggota DPR RI di pusat (Jakarta), tidak menghambat langkah kepedulian dan rasa kemanusiaan Deddy untuk saling berbagi.
“Saya akui jiwa kemanusiaan beliau sangat tinggi, sehingga tidak heran hal-hal seperti ini terus ia lakukan meski tidak bertemu secara langsung dengan penerima bantuan, yang beliau perlukan, kabar bahwa bantuan tersebut sudah tersalurkan,” ucapnya.
Terpisah, Sekertaris Dinas Sosial (Dinsos) Nunukan Yaksi membenarkan perihal adanya perlakuan tidak wajar terhadap korban IN (29). Yaksi yang kala itu menjemput korban yang tengah mengandung besar, untuk dibawa ke rumah sakit agar dilakukan pemeriksaan medis terhadap korban dan bayi dalam kandungannya.
Beruntung kata Yaksi, kondisi korban dan anaknya dalam kondisi sehat, “Alhamdulillah korban dan sibayi sehat, melahirkan dengan normal dan lancar ditangani sama pihak rumah sakit, namun sibayi sempat incubator selama 4 hari akibat berat badannya di bawa rata-rata,” Terang Sekertaris Dinsos Yaksi.
Dari keterangan Yaksi, IN (29) bukan warga Nunukan, namun keterangan singkat yang sempat ia peroleh dari korban IN yang sesekali bisa di ajak bicara normal sebelum kambuh gangguan kejiwaannya mengaku berasal dari daerah, Pinrang, Sulawesi, karena pihak Dinsos tidak berani memulangkan IN karena belum menemukan status keluarga kandungnya.
Hal itu membuat Dinsos menempatkan IN dan bayinya fasilitas pantia sosial RPTC untuk dilakukan pengawasan dan upaya rehabilitas perlahan terhadap IN.
“Sesekali IN ini ada sadarnya, karena saya sering bujuk-bujuk ajak dia ngobrol. Nah dia bilang kalau dia dari sulawesi, pinrang. Itu masih kita cari tau juga ya sampai sekarang,” beber Yaksi
Terkait bantuan, Sekertaris Dinsos itu mengatakan sangat terbantu dengan adanya saluran tangan, kepedulian seperti dilakukan Deddy Sitorus. Ia pun selaku Sekertaris, mewakili Dinsos nunukan mengucapkan rasa terimakasih khususnya untuk Deddy Sitorus.
“Saya mewakili Dinsos Nunukan, sangat-sangat terbantukan dengan upaya seperti ini, terutama untuk pak Deddy, meski beliau sedang bertugas di pusat, tapi beliau masih sempat memberi bantuan untuk kami disini, ucap Yaksi, terima kasih.”
Sebagi informasi, bantuan yang disalurkan tersebut berupa kasur tempat tidur bayi, pakaian bayi, susu, bedak bayi, minyak telon, biscuit sereal bayi, bubur bayi, dan beberapa makan untuk ibu (korban IN).
Lebih lanjut Irsan mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus melakukan kerja kemanusiaan tanpa memandang status dan derajat, ia bahkan berpesan untuk bisa di informasikan melalui pak deddy sitorus atau tim Readdy terkait hal-hal yang bentuknya perlu dan wajar mendapat bantuan di Nunukan.
“InsyaAllah, mudah-mudahan beliau (Deddy Sitorus) terus sehat, terus memiliki jiwa kemanusiaan sehingga bisa sedikit meringankan beban,” ujar Irsan
Terpisah, Deddy Sitorus ketika dikonfirmasi, membenarkan bahwa ia menginstruksikan kepada Ketua Relawanya tersebut unruk menyambangi korban sebagai bentuk rasa simpatinya. Menurut pria yang wajahnya sangat familiar di televisi tersebut, kemanusiaan adalah salah satu hal yang harus dikedepankan.
“Kasus yang menimpa saudara kita IN tersebut tentu sangat menggores sisi kemanusiaan siapapun. Unruk itu atas dasar kemanusiaan tersebut saya mengecam pelaku sekaligus menyampaikan simpati kepada korban,” kata Deddy. (ES)
