Politik

Laura Hafid : Pemimpin Yang Baik Bukan Lahir Dari Isu Propaganda

Laura Hafid : Pemimpin yang baik bukan lahir dari isu propaganda.
Laura Hafid : Pemimpin yang baik bukan lahir dari isu propaganda.

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan  – Laura Hafid : Pemimpin yang baik bukan lahir dari isu propaganda. Bakal Calon Kepala Daerah Kabupaten Nunukan yang juga merupakan bakal calon Petahana di Pilkada 2020 mendatang menegaskan bukan ambisi meraih materi apalagi syahwat kekuasaan terkait keikutsertaannya. Melainkan karena murni panggilan jiwa untuk bersama-sama masyarakat membangun negeri terutama wilayah perbatasan.

Hal tersebut disampaikan Laura disela-sela deklarasinya sebagai Bakal Calon Bupati Nunukan periode 2021-2025. Menurut Laura, saat ini negara dalam kondisi memprihatinkan. Belum keluar dari resesi global, badai pandemi Covid-19 datang dan imbasnya telah membuat berbagai sektor terpuruk. Sehingga ia merasa perlu lebih aktif terlibat dalam pembenahan khususnya di sektor ekonomi. Hhal tersebut akan lebih mudah ia lakukan apabila memegang kendali kebijakan.

“Saat ini negara dalam keadaan yang memprihatinkan. Belum kelar keterpurukan di sektor ekonomi akibat krisis global, kita dihadapkan pada pandemi Covid-19 yang semakin membuat berbagai sektor semakin terpuruk. Tapi saya memilih urtuk tetap bertahan dan mengajak masyakat untuk bersama-sama tetap optimis,” tutur Laura, Kamis (30/7).

Baca Juga:  Dukungan Total, Warga Surabaya Timur Doakan Cagub Risma Menang Pilgub

Selain itu, Bupati yang kerap mendapat penghargaan atas prestasinga tersebut menjelaskan bahwa pada hakikatnya seorang pemimpin adalah mau bersama-sama rakyatnya dalam situasi apapun.

“Pemimpin harus rela dan mau bersama-sama rakyatnya. Bukan kepemimpinan yang dibangun melalalui kekuatan isu dan proganda,” tandas Laura.

Untuk itu Laura mewanti-wanti para pendukung agar menggunakan cara yang beertika, santun, dan beradab ketika berhadapan dengan pihak manapun. Ia juga meminta agar para pendukungnya menghindari pengucapan ujaran kebencian, hoaks, fitnah apalagi sampai bersikap congkak dan jumawa.

“Kita harus buktikan pada siapapun bahwa kita ini sangat menjunjung adab, mengedepankan etika dan menghinari sikap arogan, congkak, dan jumawa,” tegasnya.

Terkait keputusanya menggandeng Hanafiah yang merupakan mantan Kepala Dinas Perizinan Penanaman Modal Terpadu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan, ia mengungkapkan bahwa selain memberi kesempatan kepada putra-putri daerah, Hanfiah menurutnya adalah sosok yang kenyang akan ilmu dan tugas sebagai birokrat.

“Agar lengkap, maka saya menggandeng pak Hanafiah yang merupakan putra asli Kalimantan dan birokrat senior. Karena latar belakang saya adalah politisi sehingga akan selaras apabila bermitra dengan seseorang yang birokrat,” pungkasnya

Baca Juga:  Ketemu Guru Madrasah Diniyah, Inilah Janji Risma-Gus Hans Jika Menang Pilgub Jatim

Hingga Pasangan Laura-Hanafiah yang berjargon ‘AMANAH’ tersebut dideklarasikan, sedikitnya telah ada 4 Partai politik yang merapat dan 2 diantaraya telah mengeluarkan Surat Keputusan dukungan. Kedua Parpol yang telah mengeluarkan ‘restu’ nya tersebut adalah Partai Hanura dan Partai Golkar.

Sementara 2 Parpol lagi yakni Gerindra dan PDI Perjuangan meski DPP masing – masing belum mengeluarkan rekomendasi, namun dalam deklarasi tersebut para pimpinan pengurus di Kabupaten Nunukan nampak hadir dan menyatakan sikapnya untuk mendukung pasangan Laura-Hanafiah. (ES)

Related Posts

1 of 3,050