NUSANTARANEWS.CO, Tokyo – Kapal Selam Nuklir Cina unjuk gigi dekat wilayah teritorial Jepang. Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan bahwa Kapal perusak dan pesawat patroli dari pasukan bela diri Jepang terus memantau kapal selam asing yang sedang melakukan perjalanan menuju barat laut di zona yang berdekatan di timur laut Pulau Amami Oshima, di Prefektur Kagoshima. Kapal selam itu melewati celah perairan sempit tanpa muncul ke permukaan, menurut kementerian.
Padahal di bawah hukum internasional, kapal selam harus muncul dan mengibarkan bendera nasional mereka di dalam perairan teritorial asing.
Kapal selam asing tersebut diyakini milik Angkatan Laut Cina, namun Kementerian Pertahanan Jepang menolak mengungkapkan secara resmi karena terkait kerahasiaan kemampuan alat deteksi Maritime Self-Defense Force (MSDF).
Menurut informasi kementerian pertahanan, kapal selam itu sudah berada di wilayah tersebut sejak hari Kamis (18/6/ hingga Sabtu – berlayar melewati sebuah selat sempit antara Pulau Amami-Oshima dan Kepulauan Tokara melintasi celah sempit sekitar 10 kilometer antara perairan teritorial Jepang.
Sumber-sumber pemerintah mengatakan bahwa Cina kemungkinan sedang melakukan pelayaran tak biasa itu untuk menunjukkan kemampuannya dalam operasi kapal selam serta pengetahuan mengenai topografi bawah laut.***
Menteri Pertahanan Taro Kono mengeluarkan instruksi untuk melakukan segala upaya yang mungkin untuk mengumpulkan informasi dan melakukan kewaspadaan dan pengawasan.
Kegiatan tersebut melibatkan pesawat patroli MSDF dari pangkalan Kanoya di Kagoshima dan pangkalan Naha di Prefektur Okinawa, serta kapal Ashigara Aegis dari pangkalan Sasebo di Prefektur Nagasaki dan kapal induk helikopter Kaga dari pangkalan Kure di Prefektur Hiroshima.
Kapal selam itu “mungkin telah menguji kemampuan perang anti-kapal selam Jepang dan AS,” kata sumber SDF.
Pada Januari 2018, Tokyo juga telah mendeteksi ebuah kapal selam bertenaga nuklir Cina di dekat Kepulauan Senkaku yang diklaim Jepang. Sementera Cina juga mengklaim pulau-pulau tak berpenghuni di Laut Cina Timur yang disebut Diaoyu, dan Taiwan, yang menyebutnya Tiaoyutai. (Banyu)