NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – DPKS dorong disdik Sumenep bentuk pendidikan tangguh di era new normal. Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) mendorong Dinas Pendidikan (Disdik) untuk segera membentuk pendidikan tangguh di era new normal sebagai upaya mengefektifkan pendidikan di masa pendemi covid-19
Menurut Muhammad Suhaidi Sekretaris DPKS menuturkan pendidikan tangguh yang di maksud adalah dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah di era new normal. Sehingga pendidikan tersebut dapat berjalan sebagaimana yang di inginkan di masa pandemi covid-19. Karena faktanya, dengan sistem pendidikan daring malah menimbulkan banyak masalah tidak hanya di desa bahkan di kota. Masalah yang banyak di jumpai yakni keterbatasan jaringan serta ada wali siswa yang terbatas ekonominya untuk membeli android.
“Disdik Sumenep harus menggagas pendidikan tangguh sebagai upaya agar pendidikan di kota keris tetap berjalan sebagaimana mestinya,” ucapnya kepada pewarta, Selasa (16/6).
Suhaidi bilang, konsep pendidikan tangguh tersebut tentunya membutuhkan biaya, sehingga pihaknya mengusulkan agar anggaran di Disdik Sumenep yang di pangkas untuk penanganan pendemi Covid-19 dikembalikan lagi ke Disdik untuk memperbaiki sistem pembelajaran dengan konsep pendidikan tangguh.
“Dampak yang dirasakan masyarakat saat pendemi Covid-19 tidak hanya dibidang sosial, ekonomi dan kesehatan, akan tetapi juga berdampak dibidang pendidikan. Oleh karena itu, dikanbutuh konsep pendidikan tangguh di era new normal sehingga pendidikan kita tetap berjalan,” terang Suhaidi
Suhaidi juga mengungkapkan bahwa kabarnya anggaran Disdik Sumenep di pangkas hingga 9 M untuk kepentingan penanganan pandemi. Untuk itu pihaknya meminta anggaran tersebut di kembalikan lagi ke disdik untuk penanganan Covid-19 dengan pola sistem pendidikan baru yakni pendidikan tangguh di era new normal. Agar pendidikan di bumi Sumenep tetap berjalan secara efektif.
Bahkan dia mengusulkan dalam pembentukan pendidikan tangguh diawali dengan pelatihan guru, sehingga mereka paham dengan sistem pendidikan tangguh. Termasuk sarana dalam pendidikan tangguh akan di sediakan oleh disdik dengan menggunakan anggaran 9 M tersebut.
Suhaidi memaparkan anggaran pencegahan Covid-19 di umenep tidak hanya di peruntukkan untuk bantuan sosial masyarakat, dan kesehatan. Namun aspek pendidikan harus dipikirkan. Apabila di sekolah ada anggaran khusus untuk pendidikan di era new normal tentu pendidikan akan berjalan lebih efektif dengan konsep pendidikan tangguh.
“Jika pemerintah bisa menciptakan kampung tangguh dan pesantren tangguh. Seharusnya pemerintah juga bisa menciptakan pendidikan tangguh, saya rasa lebih efektif penerapannya sebagai pencegahan Covid-19 di dunia pendidikan,” tegas mantan aktifis PMII itu. (md/ed. Banyu).