EkonomiPeristiwa

Rawan Terpapar Covid-19, Perawat Kontrak Di Bangkalan Sudah Empat Bulan Tak Terima Gaji

Rawan terpapar Covid-19, perawat kontrak di Bangkalan sudah empat bulan tak terima gaji
Rawan terpapar Covid-19, perawat kontrak di Bangkalan sudah empat bulan tak terima gaji. Mohammad Nasih Aschal, anggota DPRD Jatim saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (3/5).

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Rawan terpapar Covid-19, perawat kontrak di Bangkalan sudah empat bulan tak terima gaji. Terdepan dan menanggung resiko tinggi terpapar Covid-19, namun perjuangan tersebut tak sesuai dengan apa yang harus diterima oleh perawat kontrak yang ada di Jatim, salah satunya di kabupaten Bangkalan. Hak berupa gaji yang harusnya diterima, sudah empat bulan lamanya belum mereka terima.

“Saya mendapat pengaduan dari perwakilan perawat di seluruh Bangkalan Madura. Mereka mengeluh sampai sekarang ini belum menerima gaji. Padahal mereka juga bekerja untuk membantu menangani pasien Covid-19. Di Bangkalan saja ada 90 orang, tentunya di daerah lainnya juga ada yang mengalami nasib serupa,” ungkap anggota DPRD Jatim Mohammad Nasih Aschal saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (3/5).

Politisi Partai Nasdem ini mengatakan bahwa, pihaknya menyayangkan masalah tersebut. Karena, perjuangan para perawat termasuk bagian dari tenaga medis yang terdepan dalam penanganan Covid-19.

“Meski status mereka saat ini tenaga kontrak, namun hak mereka harus diperhatikan karena mereka bagian dari tenaga medis yang turut menangani pasien Covid-19. Kami berharap Pemprov Jatim merespon dan memberikan hak-hak mereka,” jelas pria yang juga anggota Komisi C DPRD Jatim.

Baca Juga:  Panen Bunga Sedap Malam di Pasuruan, Khofifah Sebut Petani Milenial Jatim Tertinggi di Indonesia

Pria yang akrab dipanggil Ra Nasich ini mengatakan, para perawat kontrak di kabupaten Bangkalan menerima gaji sebesar Rp 1,8 juta. “Pemberian gaji untuk perawat ini merupakan sharing antara Pemprov dengan pemkab Bangkalan. Pemkab sebesar 30 persen dan untuk saat ini pemkab sudah tidak mau lagi membayarnya,” jelasnya.

Ra Nasich berharap adanya jalan keluar untuk nasib para perawat kontrak yang ada di Jatim khususnya di Bangkalan. ”Hak mereka jangan sampai tak terbayarkan karena ini menyangkut kelangsungan hidup seseorang,” tandasnya.(setya/ed. banyu)

Related Posts

1 of 3,050