Ekonomi

Picu Pupuk dan Gula Langka, DPR Desak Pemerintah Bubarkan Assosiasi Petani

wakil ketua Komisi IV DPR RI Hasan Aminudin di Surabaya. (foto : nusantaranews.co/Setya)
wakil ketua Komisi IV DPR RI Hasan Aminudin di Surabaya. (foto : nusantaranews.co/Setya)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya –   Gara-gara keberadaannya selalu menjadi kelangkaan gula dan pupuk di Indonesia,  DPR RI mendesak ke pemerintah untuk membubarkan assosiasi tebu di Indonesia.

“Dalam aturan Permentan yang berhak menerima bantuan pupuk subsidi dari pemerintah yaitu petani yang memiliki lahan pertanian kurang dari 2 Ha. Sedangkan lebih dari 2 Ha itu bukan petani dan pantauan kami yang tergabung dalam asosiasi petani tebu punya lahan lebih 2 Ha,” ungkap wakil ketua Komisi IV DPR RI Hasan Aminudin di Surabaya, Jumat (13/3/2020).

Dikatakan Politisi asal Partai Nasdem ini, selama ini tidak ada namanya kelangkaan pupuk atau kelangkaan gula.

“Sejak dulu mulai kecil hingga saya punya cucu, selalu masalah gula tertuju dengan rendemen. Yaitu rendemennya gula hanya sampai 7. Tak pernah mencapai 9. Ini jelas ada permainan yang melibatkan mereka,” ungkap mantan bupati Probolinggo ini.

Ditambahkan oleh hasan Aminudin,  saat ini, masyarakat di desa sudah memiliki manajemen yang bagus dalam mengelola perekonomian yaitu keberadaan BUMDes.

Baca Juga:  Pembangunan KIHT: Investasi untuk Lapangan Kerja Berkelanjutan di Sumenep

“BumDes ini lebih bagus daripada asosiasi petani tebu. Kalau selalu merugikan petani tentunya perlu dihapus,” tutupnya. (setya/Amd)

Related Posts

1 of 3,140