NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Ketua Komisi A DPRD Jatim Mayjen TNI (Purn) Istu Subagio mengajak seluruh elemen di Jatim untuk melakukan konsolidasi intropeksi diri dalam meningkatkan kerukunan umat beragama.
Pernyataan mantan Pagdam Bukit Barisan ini muncul setelah menanggapi hasil survei Kemenag (Kementerian Agama) terkait indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) di Jatim menduduki peringkat 17 dari secara nasional.
“Perlu ada peningkatan intropeksi meski saat ini sudah berjalan dengan baik,”ungkapnya saat ditemui di Surabaya, Rabu (18/12/2019).
Politisi asal Partai Golkar ini mengungkapkan survei dari Kemenag tersebut memacu seluruh elemen di Jatim untuk memotivasi berbuat lebih baik lagi.
“Seluruh tokoh-tokoh agama harus menyatu kembali dalam menjalin kerukunan umat beragama,”jelasnya.
Istu lalu mencontohkan ketika pengalamannya sewaktu berdinas di militer ketika berada diwilayah yang mayoritasnya Nasrani.” Tapi disana kehidupan beragamanya bagus,”sambungnya.
Contoh lain, kata pria asal Nganjuk ini, ketika bertugas di Menado dimana saat jelang natal pada bulan Desember , para tokoh beragama berbeda di daerah tersebut menjadi satu melakukan safari beragama selama satu bulan penuh.
“Dalam safari beragama tersebut para tokoh-tokoh tersebut menyebarkan kebaikan-kebaikan dalam beragama. Hal-hal seperti itulah yang patut dicontoh di Jatim,”jelasnya.
Istu menambahkan untuk di Jatim, pihaknya berharap gubernur Khofifah secepatnya mengeluarkan pergub tentang toleransi beragama mengingat perda toleransi sudah di dok oleh DPRD Jatim.
“Kami kawal penuh dan desak gubernur secepatnya mengeluarkan pergub dari pelaksanaan perda tersebut,”pungkasnya.
Mengacu pada survei indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) dari Kementerian Agama (Kemenag), pada Kamis (12/12/2019), skor indeks KUB Jatim sebesar 73,7 dan berada di urutan ke-17.
Skor tersebut berada dibawah skor KUB nasional yang sebesar 73,83. Skor KUB Jatim tersebut jauh di bawah skor KUB Papua Barat yang mencapai 82,1.
Tak hanya itu, KUB Jatim juga di bawah Nusa Tenggara Timur (81,1), Bali (80,1), Sulawesi Utara (79,9), Maluku (79,4), Papua (79,0), Kalimantan Utara (78,0), Kalimantan Tengah (77,8), Kalimantan Barat (76,7), Sumatera Utara (76,3), Sulawesi Selatan (75,7), Sulawesi Tengah (75,0), Jawa Tengah (74,6), DI Yogyakarta (74,2), Sulawesi Barat (74,1) dan Sulawesi Tenggara (73,9).
Survei itu sendiri, dilakukan oleh Kemenag digelar pada tanggal 16-19 Mei 2019 dan 18-24 Juni 2019 dengan jumlah responden sebanyak 13.600 orang dari 136 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi.
Dalam survei tersebut,ad tiga hal yang menjadi sorotan antara lain toleransi, kesetaraan, dan kerja sama di antara umat beragama.
Pewarta: Setya W
