NUSANTARANEWS.CO – Pengurus Pusat Ikatan Nahdlotul Ulama (PP IPNU) menyatakan sikap untuk menjadi benteng bagi pelajar IPNU dari ancaman narkoba. Dimana kejahatan narkoba di Indonesia dewasa ini sudah merata dari kota hingga desa.
“Saat ini ancaman narkoba sudah menjalari tingkat pelajar, bahkan kejahatan narkoba di kalangan pelajar saat ini sudah lebih terstruktur dan teroganisir sehingga ancaman narkoba menjadi firal bagi pelajar,” ucap Ketua Umum PP IPNU, Asep Irfan Mujahid pada acara diskusi bulanan PP IPNU di Gedung Gerakan Pemuda Ansor Jakarta, Selasa (6/9).
Menurut data yang diperoleh PP IPNU saat ini terdapat sekitar 6 juta pengguna narkoba di Indonesia. Termasuk diantaranya dari kalangan pelajar. Hal ini tentu menjadi prioritas utama kehadiran IPNU di sekolah-sekolah.
Sebelumnya rekan Idy Muzayya, yang juga mantan wakil Ketua KPI periode 2013-2016 mengatakan bahwa pendiri NU KH. Hasyim Asyari merumuskan konsep Ahlus Sunnah Wal Jamaah menjadi 4 hal yakni tawasuth, tawazun, tasamuh, dan ta’addul. Namun dari keempat tersebut ada amal makruf nahi munkar.
“Selama ini kita fokus pada amal makruf saja tapi lemah pada nahi munkar, padahal antara nahi munkar dan amal makruf harus seimbang,” imbuh Idy.
Adapun untuk praktek nahi munkar yang dijalankan PP IPNU selama ini adalah wajaadiluhum billati hiya ahsan. “Artinya kita melwan kemunkaran dengan cara-cara yang baik, tidak dengan kekerasan dan anarki,” terangnya.
Sedangkan narkoba sebagai salah satu ancaman bagi negeri ini termasuk yang akan menjadi prioritas IPNU dalam melawan kemungkaran.
“Kita akan mencoba bekerjasama denga Ma’arif di seluruh Indonesia juga dengan seluruh Sekolah yang terdapat IPNU disana untuk mencegah peredaran narkoba di kalangan pelajar,” kata Idy sembari menegaskan bahwa PP IPNU berkomitmen akan mencegah dan memberantas narkoba di kalangan pelajar. (Uul/Sel/Red-02)