Mancanegara

Jet Tempur Israel Beruntun Membom Depot Senjata di Irak

Jet-jet tempur Israel beruntun membom
Jet tempur Israel beruntun membom depot senjata di Irak/Foto: middleeasteye.net

NUSANTARANEWS.CO – Jet-jet tempur Israel beruntun membom depot senjata di Irak. Empat ledakan di siang hari telah menghancurkan  depot senjata milik milisi Syiah yang didukung Iran di Irak. Israel pun telah mengakui melakukan beberapa serangan ke Irak dalam beberapa hari terakhir, termasuk pemboman pangkalan yang diduga digunakan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam Iran pada 19 Juli lalu. Pejabat senior Amerika Serikat (AS) yang tidak disebutkan namanya mengonfirmasi serangan Israel tersebut, seperti dilaporkan oleh The New York Times.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sendiri telah mengaku bahwa negaranya berada di belakang serangan terbaru terhadap gudang amunisi di Irak yang diduga terkait dengan Teheran – mengingat Iran adalah musuh nyata yang ingin memusnahkan Israel.

Dalam sebuah wawancara dengan Saluran 9 Israel berbahasa Rusia yang disiarkan pada hari Kamis, ketika Netanyahu ditanya apakah Israel akan beroperasi terhadap target Iran di Irak jika diperlukan.

Baca Juga:  King of Morocco, HM King Mohammed VI, Delivers Speech to Nation on Green March 49th Anniversary

Netanyahu menjawab: “Kami beroperasi – tidak hanya jika diperlukan, kami beroperasi di banyak daerah melawan negara yang ingin memusnahkan kami. Tentu saja saya memberikan kebebasan kepada pasukan keamanan dan menginstruksikan mereka untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk menggagalkan rencana Iran.”

Meski Netanyahu tidak menyebut Irak secara langsung sebagai salah satu daerah operasinya, namun pernyataan itu jelas sebuah pengakuan resmi.

Netanyahu juga berjanji akan menyerang Iran di mana saja dan menggambarkan bahwa Republik Islam Iran sebagai negara yang berusaha untuk membangun pangkalan melawan Israel di mana-mana, termasuk di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman.

Pernyataan itu menyusul pemboman terhadap depot amunisi yang terletak di utara ibukota Irak, Baghdad, pada hari Selasa yang merupakan serangan keempat terhadap Popular Mobilisation Forces (PMF) sejak bulan Juli. PMF mengatakan drone Israel melakukan serangan itu, dan diduga telah berkoordinasi dengan koalisi yang dipimpin AS.

Terakhir kali Israel mengakui serangan secara resmi adalah ketika membom pembangkit listrik tenaga nuklir Irak pada tahun 1981 – di mana Angkatan Udara Israel menghancurkan pembangkit listrik tenaga nuklir Osirak yang sedang dibangun pada saat itu.

Baca Juga:  Jerman Ultimatum Cina terkait Dugaan Pasokan Drone ke Rusia

Baik Israel maupun AS telah berulang kali mengatakan bahwa Iran dan milisinya merupakan ancaman terbesar bagi perdamaian di kawasan itu, dan kedua negara itu berharap dapat melemahkan pengaruh Teheran yang semakin tumbuh di Timur Tengah dan Teluk Persia.

Menurut laporan intelijen, Iran telah memberikan milisi Syiah di Irak dengan rudal balistik berpemandu yang mampu mengenai Israel. Iran juga diyakini tengah membangun basis pertahanan alternatif untuk menghadapi Israel di Suriah.

Berdasarkan gambar satelit ImageSat International menunjukkan bahwa Iran telah membangun perbatasan baru sepanjang 2,6 kilo meter di sebelah barat perbatasan Al-Bukamal Al-Qaim. Selain itu, selama beberapa tahun belakangan Iran juga telah membangun 1.200 kilo meter jembatan darat dari Teheran ke Mediterania. Dengan pembangunan infrastruktur ini telah mempercepat transfer senjata dari Teheran ke kelompok-kelompok proksinya di Timur Tengah seperti Hizbullah.

Serangan jet-jet tempur Israel yang berlangsung siang hari dalam beberapa hari belakangan ini telah menunjukkan kegugupan negara Yahudi itu terhadap langkah-langkah taktis Iran. Tampaknya Kepala Staf IDF Letjen Kochavi tidak mau menunggu. Dapat diasumsikan bahwa Israel sekarang akan menyerang targetnya pada siang hari untuk mencegah transfer senjata Iran ke Suriah dengan menyerangnya ketika masih di Irak. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,050