NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Eks Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai mendaftar jadi calon pimpinan KPK didorong keinginannya untuk memberantas korupsi di wilayah timur Indonesia. Menurutnya, pemberantasan korupsi di wilayah timur belum maksimal selama ini.
“Selama ini, ada kekhawatiran di wilayah Timur itu kalau (koruptor) ditangkap nanti ada konflik. Makanya korupsi di sana dilakukan transparan dan berjamaah,” kata Pigai dikutip dari keterangannya yang diterima redaksi, Sabtu (6/7/2019).
Pigai mengungkapkan bahwa praktik tindak pindana korupsi di wilayah timur Indonesia dilakukan secara terencana, terstruktur, massif dan meluas. Namun, penegakan hukum yang dilakukan KPK, Polri dan Kejaksaan tidak banyak menyasar wilayah Indonesia Timur.
“Pimpinan KPK harus cerminan keseimbangan wilayah,” katanya.
Jika dirinya terpilih sebagai pimpinan KPK, pria kelahiran Paniai Papua ini akan melebarkan fokus pemberantasan korupsi ke wilayah Timur Indonesia. Menurutnya, penegak hukum selama ini seperti tidak mampu menerobos wilayah kantong kurupsi di wilayah timur Indonesia.
“Musuh kita hanyalah koruptor, perampok, pencuri, bukan memusuhi atau bahkan balas dendam kepada seseorang yang kita benci. Integritas dan objektif itu harga diri seseorang yang tidak bisa ditawar,” tegasnya.
(eda/ad)
Editor: Eriec Dieda