Budaya / SeniPuisi

Yang Kuat, yang Usang dan yang Terabaikan di Negeri Senja

Lukisan karya S.Sudjojono, " Kawan-kawan revolusi", media cat minyak diatas canvas, ukuran 95cm X 149cm. (FOTO: Istimewa)
Lukisan karya S.Sudjojono, ” Kawan-kawan revolusi”, media cat minyak diatas canvas, ukuran 95cm X 149cm. (FOTO: Istimewa)

Puisi Nur Afuah Alfani

Sang Marju’

Kakinya berpijak dalam ranah rendah
Bagai hujan terlempar dalam kawah
Matanya memandang dalam ranah rendah
Laksana air mata memapah gundah gelisah

Kata ‘namun’ pun tercipta dalam diri
Namun seringai menghujani wajahnya
Sedu sedan menjadi drama dalam kalbuku
Hingga miris membentuk na’at dalam sukmaku

Roja’nya menjadi nafas
Tak hiraukan perkara tak pantas
Itulah tajrid inilah kasab
Tak memandang nasab dalam hisab
Dirinya pun menjeru
Hingga dia tersipu malu

Purwokerto, 16 Maret 2019

Yang Kuat, yang Usang dan yang Terabaikan

Waktu berputar sesuai masanya,
tanpa pernah berhianat sedetikpun
Tapi kian masa zaman semakin menggila
Apa yang mau dikata? Memang fakta adanya
Kau perlu bukti agar kau percaya?
Heh, jaman sekarang berita tanpa bukti saja dipercaya,
bagaimana cerita kalau kau masih bertanya tentang bukti adanya.
Kau tahu siapa presiden pertama indonesia?
Kau ingat isi proklamasi kemerdekaan negara?
Kau tahu konstitusi tertinggi di indonesia?
Semua mungkin kau tahu
Tapi ada hal yang terlupakan
Kau mengabaikan mereka yang namanya tak banyak disebut media masa
Padahal mereka sama sama pelaku gerilya
Kau mau bukti yang lebih dalam lagi?
Apa kau kenal siapa pramodya?
Dia pahlawan negara yang hidupnya selalu dalam penjara,
Apa kau kenal?
Katanya kita sebagai warga bangsa harus berpatriotisme
dan bernasionalisme, tapi apa, tapi mana?
Entahlah, orang orang penting terlalu sibuk dengan dunianya.

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

Purwokerto, 16 Maret 2019

Negri Senja

Di sebuah negri senja
Ada kisah luar biasa
Antara tangis dan tawa
Antara siang dan malam

Keduanya seperti menjalin percintaan
Yang hidup dalam percintaan lain
Seperti menggenggam jemari kekasihnya
Tapi, perasaannya memeluk yang lain

Entah karena maksud apa?
Banyak yang tak paham
Tapi kisah mereka kekal tak pernah padam

Purwokerto, 16 Maret 2019

*Nur Afuah Alfani, mahasiswa IAIN Purwokerto jurusan KPI

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected]

Baca: 10 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Kirim Tulisan ke Nusantaranews.co

Related Posts

1 of 3,187