Politik

Jokowi Tidak Menggaji Pengangguran, Rakyat Diminta Jangan Tertipu

sertifikat tanah, presiden jokowi, warga madura, perbedaan pilpres, perbedaan pilkada, perbedaan pemilu, pulau garam, nusantaranews
Presiden Jokowi saat membagikan sertifikat tanah di Pulau MAdura, Jawa Timur, Rabu (19/12/2018). (Foto: NUSANTARANEWS.CO/Setya N)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Waketum Partai Gerindra mengungkapkan, Kartu Pra-Kerja yang digagas Jokowi bukan untuk menggaji pengangguran melainkan tenaga kerja lulus SMA, D3 dan S1 yang sedang menunggu kerjaan setelah di-training. Karenanya, masyarakat diminta jangan salah paham dan tertipu dengan iming-iming tersebut.

“Yang digaji sama Joko Widodo itu bukan pengangguran sebenarnya tapi tenaga kerja lulusan SMA, D3 dan S1 yang sedang nunggu kerjaan setelah ditraining. Jadi rakyat jangan ketipu,” kata Arief Poyuono, Jakarta, Kamis (7/3/2019).

“Lah, kalau rakyat yang cuma lulusan SD dan SMP yang sudah masuk usia kerja apa solusinya, kan enggak punya solusi Joko Widodo. Kalau kita punya dong!,” cetusnya.

Arief lalu mempertanyakan apa solusi Jokowi terkait lulusan SD dan SMP yang jumlahnya tak kalah banyak di Indonesia. “Lalu bagaimana ya, sedangkan yang lulusan SD dan SMP lebih banyak jumlahnya,” kata dia.

Dia lalu mengungkapkan program Prabowo-Sandi menyikapi lulusan SD dan SMP. “Kita kasih pelatihan untuk skill kerja dan berwirausaha dengan mengaktifkan BLK kembali dan diperbaharui,” ungkapnya.

Baca Juga:  Tentang Kerancuan Produk Hukum Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden

“Dan kerja sama bangun training center dengan industri yang berbasis labor massive yang tidak terlalu butuh skill. Misalnya industri konveksi, tekstil dan lain-lain,” lanjut politisi Partai Gerindra ini.

Selain itu, kata dia, jika ada lulusan SD dan SMP yang ingin berwirausaha, Prabowo-Sandi memiliki program untuk memberikan pelatihan wiraswasta dan mempersiapkan kredit pinjaman dengan bunga ekonomis.

“Kalau mereka ingin berwiraswasta ya kita kasih pelatihan wiraswasta dan kita siapkan kredit pinjaman untun wiraswasta dengan bunga ekonomis. Misalnya masyarakat lulusan SD, SMP yang mau wiraswasta jadi tukang nasi goreng ya kita Kasi pelatihannya dan modal pinjaman,” pungkasnya.

(eda)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,124