NUSANTARANEWS.CO, Mamuju – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), menggelar Pelatihan Relawan Pemuda Tanggap Bencana, Jumat (21/12/18) di Hotel Pantai Indah Mamuju.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kasubdit Pengembangan Desa pada Asdep Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Dzikro, Sekretaris Umum LPBI NU Yayah Ruchyati, Perwakilan Dispora Sulbar, Sekretaris Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Mamuju Ashari Rauf dan Kasatkorcab Banser Mamuju Muh. Ikhsan Hidayah.
Sementara, peserta dalam kegiatan ini terdiri dari kader GP Ansor, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), IPNU dan IPPNU. Para peserta akan mengikuti pelatihan selama 3 hari, 21-24 Desember 2018.
Sekretaris LPBI NU, Yayah Ruchyati mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk mengembangkan potensi pemuda agar dapat berpartispasi dan berkontribusi dalam penanggulangan bencana, dan mengembangkan kompetensi pemuda dalam penanggulangan bencana.
“Sebagai daerah yang sering gempa di Sulbar ini, tentu kita harus mempunyai pengetahuan terkait kebencanaan. Paling tidak kita bisa meminimalisir korban saat terjadi bencana,” kata Yayah dalam sambutannya.
“LPBI NU ini bekerjasama dengan Kemenpora. Ini bukti bahwa NU sendiri punya LPBI nya yang menanggulangi bencana,” tambahnya.
Menurut Yayah, ada tiga isu yang menjadi fokus LPBI NU, yakni tentang penanggulangan bencana, perubahan iklim dan pelestarian lingkungan.
“Kita satu-satunya NGO (Non Governmental Organization) yang menyatukan tiga isu ini. Jadi tanggap bencana hanya NU yang menyatukan isu ini. Dan selama ini LPBI NU sudah bersinerji dengan IPPNU dan IPNU, kemudian LAZIS NU,” sebut Yayah.
Melalui kegiatan tersebut, Yayah yang juga pengurus Muslimat NU ini berharap, agar kedepan LPBI NU dapat terbentuk di Sulawesi Barat.
“Harapannya di Sulbar nanti segera terbentuk, karena memang selama ini belum ada. Jadi ketika teman-teman sudah dibekali dengan kebencanaan, semoga PWNU bisa membentuk dan semua yang hadir bisa bergabung nantinya,” ucapnya.
Ia juga berharap, melaui kegiatan tersebut lahir kompetensi dan kepeloporan pemuda di Sulbar dalam penanggulangan bencana.
“Juga kita harapkan dapat meningkatnya pengetahuan tentang penanggulangan bencana. Kemudian nanti, ilmu yang diperoleh dari acara ini dapat disebarluaskan dan disosialisasikan kepada masyarakat,” simpulnya.
Sekadar diketahui, dalam kegaiatan yang berlangsung selama 3 hari ini menghadirkan sejumlah Narasumber, seperti Kepala BPBD Sulbar Darno Madjid, perwakilan Kemenpora, Dispora Sulbar, pakar dan ahli penanggulangan bencana serta tim fasilitator dari pusat. (red/nn)
Editor: Achmad S.