NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Tepat 56 tahun silam, tepatnya 15 Januari 1962, Komodor Yos Sudarso bersama KRI Macan Tutul milik Indonesia gugur dalam peristiwa bersejarah pertempuran menghadapi gempuran kapal penghancur milik Belanda. Yang saat itu tengah mempertahankan Irian Barat.
Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai hari Dharma Samudera. Dalam momentum peringatan Dharma Samudera yang digelar di Dermaga Armatim, Surabaya, pada 15 Januari 2018, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Ade Supandi menjelaskan peristiwa 56 tahun silam mampu menginspirasi armada laut Indonesia untuk terus menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI, serta mendukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
Dirinya mengatakan, peringatan Dharma Samudera yang selalu diperingati setiap tanggal 15 Januari itu bertujuan untuk mengenang kembali peristiwa heroik yang terjadi di Laur Aru, Provinsi Maluku pada tahun 15 Januari 1962 silam.
Dalam peristiwa tersebut, kata dia, terdapat 3 kapal cepat toperdo TNI-AL yang terdiri dari, KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang dan KRI Harimau yang saat itu, bertempur melawan 2 kapal jenis penghancur (destroyer), serta pesawat jenis Neptune dan Frely milik Belanda.
Tak hanya itu, selama berlangsungnya pertempuran dalam mempertahankan Irian Barat tersebut, Komodor Yos Sudarso dinyatakan gugur bersama awak KRI Macan Tutul. Sementara untuk KRI Macan Kumbang dan KRI Harimau berhasil selamat dalam pertempuran tersebut.
Hadir pula dalam peringatan tersebut Kepala Staf Kodam (Kasdam) V/Brawijaya, Brigjen TNI Widodo Iryansyah. (*)
Editor: Romandhon