Gaya Hidup

4 Cara Tepat Menyikapi Pertengkaran dengan Pasangan

4 cara tepat menyikapi pertengkaran dengan pasangan.
4 cara tepat menyikapi pertengkaran dengan pasangan/Ilustrasi: MummyPages.

NUSANTARANEWS.CO – 4 cara tepat menyikapi pertengkaran dengan pasangan. Tidak mungkin mencegah sebuah perselisihan sama sekali, tetapi dimungkinkan untuk menavigasi situasi dengan cara yang memungkinkan memperkuat hubungan. Dalam hal ini, argumen adalah sarana untuk benar-benar mendengarkan apa yang orang lain katakan, dan mengatakan pendapat Anda untuk tampil di sisi lain dengan lebih baik. Jelaskan perasaan Anda, lalu segera mencari solusi.

Adalah hal yang wajar sebuah hubungan mengalami pasang surut. Kadang, anda merasa begitu banyak cinta, dan terkadang ada pula rasa sebal. Nah, menurut studi terbaru, perasaan cinta dan benci yang terkadang datang menghampiri pasangan itu normal dan wajar. Itu karena ada ruang di mana ia akan mengaktifkan perasaan lemah yang memproduksi amarah, sekaligus menjelaskan mengapa pasangan ditakdirkan untuk terus berjuang dari waktu ke waktu agar saling menjaga dan menahan diri.

“Berdebat dapat menjadi tanda bahwa hubungan anda kuat dan penuh gairah, dan bahwa anda cukup nyaman untuk mengekspresikan perasaan negatif tanpa takut kehilangan satu sama lain dalam prosesnya,” kata Bonnie Eaker Weil, penulis buku Make Up, Don’t Break Up.

Namun, kata Bonnie, ada beberapa cara tepat untuk menyelesaikan persilihan pasangan.

Pertama, jadilah pendengar yang baik dan bicara seperlunya. Menurut Direktur Hubungan di University of California, Benjamin Karney, pasangan bahagia cenderung enggan mendengarkan percakapan yang tidak produktif. “Mereka angin berbicara satu sama lain daripada harus dialog,” kata dia.

Kedua, jangan saling memanasi antar satu sama lain. Rita DeMaria, direktur pendidikan hubungan di Dewan Hubungan di Philadelphia mengatakan setelah pasangan berdebat sama-sama ngotot, maka aura negatif akan terus membayangi, dan perdebatan tak akan berakhir.

Ketiga, jangan merasa diri menang. Orang sering terpaku pada siapa yang benar, lalu mengalihkan perhatian mereka dari mencari solusi. “Konflik diselesaikan dengan cepat dan lebih berhasil ketika pihak tidak merasa harus mengatakan ‘Nah kan, itu lihat aku yang benar’,” ujar Karney.

Keempat, yakinlah bahwa anda berdua adalah pasangan serasi.

“Ketika pasangan mampu berkomunikasi dengan kedekatan, kasih sayang, dan bahkan humor di tengah-tengah perbincangan, dampak dari kata-kata keras berkurang,” kata Karney. “Interaksi positif mengatakan bahwa anda masih suka dan saling mencintai, dan anda berkomitmen untuk hubungan bahkan di saat terburuk,” sambungnya. (Er/Alya)

Related Posts

1 of 3,050