NUSANTARANEWS.CO – Jika kita biasanya melihat dalam perawatan lahan pertanian biasanya dikendalikan dan dikerjakan oleh manusia, mungkin 2020 nanti akan muncul pemandangan yang berbeda. Pasalnya sejumlah insinyur telah mengerjakan sebuah mesin robotik yang dirancang memiliki kemampuan secara mandiri menanam benih, membasmi gulma, pengairan dan penyemprotan tanaman tanpa para petani perlu terjun langsung ke lapangan.
Itulah yang nanti akan dikenal dengan ‘robot bertani’. Mesin ini berdasarkan rencananya juga diprogramkan agar dapat memiliki kemampuan memetik hasil panen saat tanaman benar-benar siap dijual. Ini tentu sebuah ‘kepintaran’ mesin yang bisa membetikan banyak keuntungan.
Hingga kini, diperkirakan para petani sering mengalami kerugian karena sistem panen dengan sekali petik atau praktik yang dikenal dengan penyembelihan tanaman. Akibatnya para petani justru membuang sekitar 60 persen hasil panen karena belum siap jual atau karena sudah terlalu matang.
Profesor Simon Blackmore yang merupakan kepala robotika pertanian di Harper Adams University dan direktur di National Center for Precision Farming mengatakan bahwa dia ingin menjumpai robot tersebut meladang pada awal 2020 nanti.
“Saya mencoba mengembangkan sistem mekanisasi pertainian yang sama sekali baru berdasarkan mesin pintar kecil,” katanya dalam sebuah pertemuan briefing di London.
“Kami sedang mengembangkan penyiangan tenaga laser, aplikasi penyemprotan dimana dapat memastikan 100 % bahan kimia hanya masuk ke daun target, pemanenan selektif dimana kami bisa memilah produk pada saat panen,” tambahnya.
Atas dirancangnya inovasi robot pertanian ini para ahli juga memiliki sasaran agar teknologi juga mampu mengurangi penggunaan bahan kimia dan bahkan di Inggris mungkin ini bisa meggantikan tenaga kerja pertanian murah yang bisa jadi akan menghilang pasca-Brexit.
Penulis: Riskiana
Sumber: The Telegraph