NUSANTARANEWS.CO – Menteri Pertahanan Amerika Serikat, James Mattis menuding Iran adalah negara yang paling besar mensponsori terorisme global. Untuk alasan itu, Presiden Donald Trump akan memberikan sanksi baru kepada negara yang disebut mamasok senjata kepada kelompok-kelompok teroris.
“Sejauh ini, Iran adalah negara terbesar yang mensponsori terorisme di dunia,” kata Mattis seperti dilansir AFP. Meski demikian, Mattis memastikan AS tidak punya rencana untuk meningkatkan jumlah pasukan di Timur Tengah menanggapi permasalahan tersebut.
Namun, Mattis menuturkan bahwa tidak baik bila permaslahan itu diabaikan begitu aja. “Ini tidak boleh diabaikan. Karena situasi demikian tidak kondusif. Tapi pada saat yang sama saya tidak melihat adanya kebutuhan untuk meningkatkan jumlah pasukan kita di Timur Tengah saat ini,” ujar Mattis dalam sebuah konferensi pers di Tokyo.
Sejak dilantiknya Trump sebagai Presiden AS, perhatian politik luar negerinya langsung mengarah ke Timur Tengah. Kebijakan Trump ini berbeda dengan era kepemimpinan Obama yang lebih menghadap ke kawasan Asia Pasifik. Namun Trump tampaknya mulai gerah dengan kondisi Timur Tengah yang sejak 2010 silam hingga kini luluh lantak akibat konflik sektarian sebagai imbas dari The Arab Spring.
Lebih-lebih lagi eksistensi ISIS di Timur Tengah yang dinilai Trump berhasil kokoh akibat kelompok militan itu menguasai minyak. Untuk itu, demi mengamankan minyak di Timur Tengah, Trump tengah bersiap mengembalikan kebijakan luar negeri AS ke sana.
“Kami selalu memiliki kemampuan untuk melakukannya tetapi sekarang saya tidak berpikir itu perlu,” sambung Mattis.
Para pejabat AS mengatakan bahwa sanksi baru akan diberikan kepada Iran menyusul uji coba rudal balistik pekan lalu. Kedua, dukungan Iran untuk pemberontak Huthi di Yaman juga menjadi salah satu alasan mengapa AS memberikan sanksi tersebut. (Sego)
