Berita UtamaLintas NusaPolitikTerbaru

Prihatin Terorisme Marak Lagi, Gus Fawait: Perlu Penguatan Ideologi Pancasila Sejak Dini

Prihatin Terorisme Marak Lagi, Gus Fawait: Perlu Penguatan Ideologi Pancasila Sejak Dini
Prihatin Terorisme Marak Lagi, Gus Fawait: Perlu Penguatan Ideologi Pancasila Sejak Dini

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Aksi terorisme kembali terjadi di Indonesia, dimana aksi bom bunuh diri terjadi di Polsek Astanaanyar Bandung Jawa Barat. Aksi tersebut menuai kecaman dan keprihatinan atas masih maraknya aksi terorisme tersebut.

Bendahara Ansor Jawa Timur Gus Fawait mengatakan perlu adanya intropeksi diri bahwa pendidikan dan penguatan tentang nilai-nilai Pancasila harus betul-betul dilakukan di sektor pendidikan di Indonesia.

“Pancasila ini merupakan wujud kecintaan ajaran nabi Muhammad SAW. Para pendiri bangsa mengemas ideologi Pancasila sebagai bentuk kecintaan pada nabi Muhammad SAW,” jelasnya, Rabu (7/12)

Pancasila, lanjut Presiden LSN ini, jika ditanamkan sejak dini maka kejadian-kejadian yang viral saat ini sampai yang terbaru masalah bom bunuh diri di Jawa Barat akan bisa diminimalisir dimana dalam ajaran nilai-nilai Pancasila juga diatur tata cara hubungan antar manusia juga.”

Tak hanya mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan saja, melainkan mengatur hubungan antar manusia,” jelas pria asal Jember ini.

Baca Juga:  Wabup Nunukan Buka Workshop Peningkatan Implementasi Reformasi Birokrasi dan Sistem Akuntabilitasi Instansi Pemerintah

Yang perlu intropeksi diri,lanjutnya,adalah bagaimana Pancasila dengan ajaran agama betul-betul diterapkan di masing-masing anak-anak di pendidikan usia dini.

“Kalau perlu dimulai PAUD, TK, SD dan seterusnya. Dengan sistem pembelajaran kurikulum merdeka yang ada saat ini perlu ditambahi dengan penambahan pendidikan agama dan Pancasila serta pengamalan sejak dini perlu dilakukan,” terangnya.

Sedangkan untuk sektor kekerasan, kata Gus Fawait, semua tahu dan menyakini tak satupun agama di muka bumi ini, khususnya agama Islam yang mengajarkan  adanya kekerasan.

“Di Islam itu, mengganggu non-muslim tanpa alasan tertentu dosanya sangat besar. Jika ada orang yang menjadi korban pemahaman agama yang keliru misalnya diimingi dengan jihad dan surga, justru yang menjadi korban pengetahuan agamanya tidak kuat,” jelasnya.

Penguatan ajaran Pancasila, kata Gus Fawait, perlu diperkuat dan lebih keras lagi kepada anak-anak bangsa mulai anak usia dini sampai usia lanjut.

“Untuk penanganan mulai kasus kenalana remaja sampai masalah terorisme tentunya pemahaman ajaran Pancasila tidak hanya untuk ideologi yang dihapal atau simbol saja melainkan betul-betul sebuah pengamalan sejak dini,” jelasnya.

Baca Juga:  Dukungan Bulat di Rakercabsus, Gerindra Resmi calonkan Gus Fawait Cabup Jember

Mabes Polri menyampaikan satu personel polisi yang menjadi korban bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar pada pagi ini Senin 7 Desember 2022, meninggal dunia. Selain korban meninggal, tiga personel polisi mengalami luka berat, dan empat personel mengalami luka ringan.

“Update korban peristiwa Bom Bunuh Diri TKP Polsek Astanaanyar dari anggota Polri, 1 orang meninggal dunia, 3 luka berat, 4 luka ringan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigadir Jendral Ahmad Ramadhan dalam pesan tertulisnya, Rabu (7/12).

Pada kejadian tersebut, disampaikan Ramadhan, satu orang dari warga mengalami luka ringan. “Dari Masyarakat 1 orang luka ringan,” ujarnya. (setya)

Related Posts

1 of 85