Rubrika
Wawasan Kebangsaan dan Kemanusiaan Disebut Lahir dari Nilai-nilai Keislaman
Published
1 year agoon
Dialog kebangsaan bertajuk Peran Tokoh dalam Menjaga Keutuhan NKRI di Situbondo, Minggu (5/1). (Foto: Adon/NUSANTARANEWS.CO)
NUSANTARANEWS.CO, Situbondo – Pengasuh Pondok Pesantren Badridduja, KH Tauhidullah Badri mengingatkan untuk tidak perlu mengajari kaum pesantren tentang wawasan kebangsaan. Pasalnya, wawasan kebangsaan sendiri lahir dari nilai-nilai keislaman.
“Dalam sejarah kehidupan manusia tidak ada perjanjian yang sangat fenomenal selain perjanjian yang disebut Piagam Madinah, oleh karena itulah jangan mengajari kaum pesantren tentang wawasan kebangsaan karena itu lahir dari nilai-nilai keislaman,” kata KH Badri dalam sebuah dialog kebangsaan bertajuk Peran Tokoh dalam Menjaga Keutuhan NKRI di Situbondo, Minggu (5/1).
Antusiasme peserta dialog sungguh luar biasa. Acara juga berjalan cukup meriah. Apalagi, sejumlah tokoh hadir di antaranya Anisah Syakur (DPR RI), Abdul Aziz Wahab (rektor) dan Ahmad Hilmy (DPRD Jatim).
Menurut KH Badri, memahami wawasan kebangsaan dan keislaman merupakan suatu keharusan. Sebab, kedua pemahaman tersebut memiliki kesinambungan yang mengarah pada kuatnya kepedulian terhadap sesama.
“Jangan ajari nilai-nilai kemanusian karena itu sudah lahir dari nilai-nilai keislaman,” imbuh KH Badri.
Selain itu, isu kebangsaan dan keislaman selalu menarik didiskusikan. Terlebih, masih banyak masyarakat kerap membenturkan Islam dengan pondasi negara yakni Pancasila.
“Jika ada golongan yang mengatakan Indonesia harus khilafah, maka sebenarnya Indonesia telah khilafah Pancasila,” ujar Abdul Aziz pada kesempatan sama.
Menurutnya, pemahaman terkait Pancasila memang harus digalakkan terutama pada generasi milenial. Karena, Pancasila juga mengemban visi kemanusiaan, sama halnya dengan Islam.
“Pada suatu waktu, Kiai Ahmad Siddiq saat Muktamar NU di Situbondo pernah bertanya, siapa yang berani bertanggungjawab kepada Allah kalau kita tidak mau menerima Pancasila? Akan tetapi, saya akan bertanggungjawab kepada Allah kalau kita sepakat bahwa Pancasila kita sepakati sebagai pandangan hidup Negara Republik Indonesia,” kisahnya.
“Rasulullah merangkul semua kekuatan tanpa membeda-bedakan hak asasi manusia. Rasullullah satu suku dengan yang lainnya bertempat di Madinah yang pada saat itu dikenal dengan sebutan masyarakat madani. Itu yg menjadi motivasi kita untuk hidup berdampingan dengan semua suku bangsa,” tambah Anggot DPR RI, Anisah Syakur yang juga menghadiri acara dialog kebangsaan. (adn)
Editor: Ach Sulaiman
You may like
Penerapan Pancasila Sebagai Philosofische Grondslag Dalam Melawan Covid-19
KETAHANAN NASIONAL DENGAN PARADIGMA PANCASILA
Cegah Radikalisme di Lingkungan ASN, Wasbang Dominasi Soal Tes Rekrutmen CPNS di Indonesia
Pancasila Harga Mati, Din Syamsudin: Itu Radikal, Radikal itu Akar
Serap Aspirasi di Situbondo, Anggota DPRD Jatim Janji Perjuangkan Nelayan
Pelajar di Ponpes Al-Islah Bondowoso Dibekali Wawasan Kebangsaan
Terbaru
Tolak Kedatangan Pemimpin Junta Militer, BEM Nusantara Minta Pemerintah Tegas Soal Myanmar
NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Tolak kedatangan pemimpin Junta Militer, BEM Nusantara minta pemerintah tegas soal Myanmar. Koordinator pusat BEM Nusantara Eko...
Kisah Langka Pertemuan Kartini dengan Ajaran Islam yang Otentik
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta — Kisah langka pertemuan Kartini dengan ajaran Islam yang otentik. Hari Kartini diperingati setiap tahun sebagai hari kelahiran...
Perang Yaman: Angkatan Bersenjata Yaman Hampir Membebaskan Ma’rib
NUSANTARANEWS.CO, Sanaa – Perang Yaman: Angkatan Bersenjata Yaman hampir membebaskan Ma’rib. Jaringan televisi Lebanon al-Mayadeen pada hari Senin melaporkan bahwa...
Plecing Kangkung Kuliner Khas Lombok
NUSANTARANEWS.CO – Plecing kangkung kuliner khas Lombok. Saat berkunjung ke Lombok jangan sampai melewatkan diri untuk tidak mencicipi Plecing Kangkung....
Ilmu Pengetahuan Terbaru Terkait Seputar Puasa
NUSANTARANEWS.CO – Ilmu pengetahuan terbaru terkait seputar puasa ternyata telah menarik banyak perhatian. Studi menunjukkan bahwa time-restricted eating (TRE) dapat...