Wakil Bupati Sleman: Anak-anak Harus Disiapkan untuk Menghadapi Bonus Demografi

hari anak nasional, bonus demografi, masa depan anak, wakil bupati sleman, sri muslimatun, generasi emas, generasi masa depan, anak generasi masa depan, generasi bangsa, generasi muda, nusantaranews
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun saat Peringatan Hari Anak Nasional di Sleman, Yogyakarta, Senin (23/7/2018). (Foto: Istimewa/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Yogyakarta – Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun mengatakan dalam menghadapi bonus demografi generasi emas harus dipersiapkan sebaik-baiknya. Menurutnya, anak sebagai generasi masa depan yang dihadapkan pada bonus demografi yang nantinya 70 persen penduduk Indonesia umur di atas 14 tahun dan kurang dari 65 tahun.

“Generasi muda sekarang harus dipersiapkan sebaik mungkin dalam menghadapi bonus demografi. Bonus demografi harus diisi manusia-manusia produktif, qualified, cerdas secara intelektual, emosional serta spiritual, dan manusia sehat baik fisik maupun psikis,” kata Wabup dalam rangka Peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli kemarin.

Sri Muslimatun menjelaskan bahwa perlu diperhatikan bahwa mempersiapkan generasi emas dimulai sejak menentukan pasangan hidup, sejak bayi dalam kandungan dan sampai anak berumur seribu hari pertama. Sebab, kata dia, mempertimbangkan memlilih pasangan berarti yang bersangkutan sudah memikirkan masa depan anaknya kelak.

Baca juga: Perkawinan Usia Dini Membayangi Peringatan Hari Anak Nasional

“Hal ini juga termasuk mencegah pernikahan dini, karena dipastikan dua pasangan tersebut tentu sudah memasuki usia dewasa,” ujar pemilik Rumah Sakit Sakinah Idaman itu.

“Dalam menghadapi kemajuan teknologi dan pengaruh zaman tergantung cara orang tua mendampingi anak-anaknya. Misal ada TV, Smart Phone dan alat teknologi lainnya sebenarnya tidak masalah yang penting kontrol orang tua sangat ketat terhadap penggunaan alat-alat tersebut. Pendampingan orang tua dalam hal ini peran Ibu sangat penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak,” tambah dia.

Kordinator Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Sleman ini mengajak masyarakat agar meningkatkan semangat dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2018.

Baca juga: Peringatan Hari Anak Nasional 2018 Dibayangi Kasus Stunting dan Anak Putus Sekolah

“Terutama terhadap orang tua, mari kita semua mengoptimalkan peran sebagai orang tua dalam melakukan perlindungan terhadap anak-anak. Orang tua sebagai benteng utama bagi anak-anak dalam menghadapi kemajuan zaman dan pengaruh lingkungan yang sangat dominan mempengaruhi perkembangan anak-anak,” paparnya.

Menurutnya, ada tiga hal yang akan mempengaruhi pertumbuhan anak-anak di antaranya orang tua, lingkungan dan pendidikan. Faktor selanjutnya adalah lingkungan.

“Jika orang tua tidak berperan dalam mengontrol anaknya dalam memilih lingkungan tempat bermain, maka sangat memungkinkan anaknya akan menjadi generasi rusak karena lingkungan yang diikutinya,” terangnya.

Baca juga: Menentang Keras Pekerja Anak!

Faktor selanjutnya yang harus diperhatikan juga, kata dia, pendidikan. Pasalnya, pendidikan akan mempengaruhi perkembangan anak apakah mereka akan tumbuh menjadi orang cerdas atau bodoh.

“Pendidikanlah yang akan menentukan kedewasaan berpikir seorang anak, karena di lingkungan pendidikan diajarkan cara bergaul, menghormati orang tua, bertanggung jawab ketika harus menyelesaikan pekerjaan rumah dan berlatih jujur atas segala perbuatan yang dilakukan di luar sekolah ketika ditanya guru di kelas,” kata sosok perempuan yang pernah mendapat penghargaan Keluarga Sakinah Teladan tahun 2008 ini. (red/nn)

Editor: Novi Hildani & Eriec Dieda

Exit mobile version