NUSANTARANEWS.CO – Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan siap untuk menghadapi organisasi kemasyarakatan (ormas) yang bergerak bertentangan dengan ideologi Pancasila dan berkiblat radikalisme.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, sikap ini sejalan dengan program revolusi mental yang dijunjung Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Pancasila harus tertanam di pikiran, tingkah laku, dan perbuatan masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
“Kalau ada ormas yang bertentangan dengan Pancasila, tujuan akhir pasti mengubah Pancasila, itu yang berbahaya. Ormas yang gerakannya menentang Pancasila tentunya sudah keluar dari semangat dan cita-cita reformasi dan revolusi mental,” ujar Gatot dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Rabu (18/1/2017).
Baca : Panglima TNI Sudah Kantongi Ormas yang Bertentangan dengan Pancasila
Gatot menilai terkait gejolak sosial yang terjadi belakangan ini, terutama perang opini di media sosial yang dapat mengubah pola pikir masyarakat Indonesia. Upaya untuk melawan gerakan radikalisme dan ormas anti-Pancasila diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
“Masyarakat Indonesia pelan-pelan mindset-nya sudah berubah, padahal budaya Indonesia adalah santun dan damai,” kata Gatot. (Baca : Panglima TNI Siap Bubarkan Ormas Penentang Pancasila)
Gatot berujar, TNI berkomitmen untuk mendukung program pemerintahan yang sah. Pihaknya sepakat menghadapi semua ormas yang bertentangan dengan Pancasila dan radikalisme yang dapat mengganggu jalannya pembangunan nasional.
“Dua poin ini yang menjadi titik sentral, sehingga pada Rapim ini sejumlah Kementerian ikut memberikan pengarahan dan petunjuk agar semua dapat berjalan lancar dan TNI dapat membantu program-program pemerintah, baik di pusat maupun di daerah,” tutur Gatot. (Richard/***)