NUSANTARANEWS.CO – Desa Sumber Kejayan dan Desa Mrawan merupakan desa yang berdampingan di wilayah Kecamatan Mayang, Jember. Dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
kondisi tanah di sana terletak di dataran tinggi. Namun pengairan relatif lancar sepanjang tahunnya. Dengan kondisi tersebut petani di sana lebih cendong untuk menanam padi sepanjang tahun. Kendati hal tersebut sebenarnya kurang baik dan sudah diberikan arahan oleh PPL maupun Babinsa.
Babinsa Desa Mrawan Sertu Jamari bersama PPL memberikan pendampingan kepada petani untuk percepatan pengolahan lahan di Pok Tani Tunas Jaya dengan luas lahan sekitar 2 hektar yang akan ditanami padi, dengan pembajakkan menggunakan hand tractor milik Brigade Pertanian Kodim 0824.
Demikian halnya Babinsa Desa Sumber Kejayan Serda Sapto bersama PPL juga memberikan sosialisasi cara tanam dan mempraktekkan dengan menggunakan transplanter yang juga milik Brigade Pertanian Kodim 0824 kepada Poktani Rowo Makmur dengan luas lahan yang akan ditanami sekitar 2,5 hektar.
Kondisi di atas dinyatakan demikian adanya, sebagaimana disampai oleh salah satu anggota Poktani Tunas Jaya dan P Cipto ketua Poktani Rowo Makmur, Jamali, saat dihubungi nusantaranews.co, disela-sela kegiatannya, Rabu (21/9)
“Pola percepatan ini sangat membantu sekali, karena biasanya kalau diolah menggunakan tenaga manual akan memakan waktu agak lama,” kata Jamali.
Danramil 0824/08 Mayang Kapten Arm Fathulloh menjelaskan bahwa dirinya telah menginstruksikan kepada Babinsa untuk membantu pola percepatan tanam di masing-masing desa.
“Hal tersebut tidak lain dalam rangka membantu petani agar lebih efektif waktu dan efisien biaya. Sehingga akan memperbesar keuntungan bagi kesejahteraan petani, yang bermuara pada meningkatnya tingkat produktifitas hasil pertaniannya,” terangnya.
Dalam pada itu, Dandim 0824 Letkol Inf Muhammad Nas ketika dikonfirmasi via handphone membenarkan bahwa pihaknya sudah diperkuat dengan sarana mesin pertanian yang tentunya untuk percepatan olah dan tanam bagi petani.
“Guna mempermudah penggunaannya kita sudah tempatkan dimasing-masing koramil beberapa peralatan tersebut baik hand traktor maupun transplanter, hal tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan oleh petani semaksimal mungkin,” terang Nas.
Nas mengatakatan, disamping untuk mempercepat waktu tanam alat mesin pertanian tersebut menghemat pengeluaran petani untuk upah oleh dan tanam.
“Dan apabila kita perhitungkan nilai keuntungan bagi petani sekitar 30 % dari total biaya keseluruhan tanam padi, belum percepatan waktunya, karena per hektar kalau manual akan memakan waktu sekitar 2 minggu, tetapi kalau pakai mesin mungkin 3-4 hari sudah siap tanam,” lanjutnya.
Hal tersebut, tambah Nas, tentunya disamping untuk meningkatkan pendapatan petani juga memiliki nilai strategis untuk peningkatan produktifitas pertanian dalam menunjang program ketahanan pangan khususnya swa sembada pangan secara nasional. (Sis24/Red02)