NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Kepemimpinan gubernur Khofifah dinilai berhasil membawa perekonomian Jawa Timur di tahun 2023 mengalami peningkatan. Bahkan, di tahun 2024 mendatang dibawah kepemimpinan gubernur Khofifah pertumbuhan ekonomi juga diharapkan lebih inklusif.
Anggota komisi B DPRD Jawa Timur Agusdono Wibawanto mengatakan pihaknya berharap pada tahun 2024 mendatang perekonomian Jawa Timur terus tumbuh secara lebih inklusif dan berdampak nyata bagi masyarakat. Sehingga bisa berdampak ke berbagai sektor.
“Makin tumbuh makin memberikan tetesan kesejahteraan, makin tumbuh akan makin mengurangi pengangguran, serta berdampak penurunan kemiskinan, stunting menurun, dan pendidikan membaik,” kata politisi Demokrat ini saat refleksi akhir tahun 2023, Minggu (31/12/2023).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Jawa Timur pada triwulan III 2023 tumbuh sebesar 1,79 persen yang merupakan tertinggi di antara provinsi lain di Pulau Jawa. Jawa Timur juga menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua di Indonesia sebesar 14,6 persen. Serta penyumbang perekonomian terbesar kedua pula di Pulau Jawa dengan persentase 25,56 persen.
Tak hanya itu, berdasarkan data BPS, capaian IPM 2023 Jatim di atas rata-rata nasional yang tercatat 74,39. IPM Jawa Timur juga di atas capaian IPM provinsi besar lainnya di pulau Jawa, yaitu Jawa Barat (74,24) dan Jawa Tengah (73,39).
Menurut pria asal Malang ini mengatakan dirinya yakin kalau di tahun 2024 target tersebut akan tercapai, mengingat capaian dari tahun 2023 pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur menunjukkan peningkatan dan sangat memuaskan.”Pertumbuhan ekonomi ini berbanding lurus dengan upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur. Kemiskinan ekstrem turun drastis dari tahun 2020 sebesar 4,4 persen menjadi 0,82 persen per Maret 2023,” ujarnya.
“Begitupula dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim. Per 1 Desember 2023, IPM Jatim tercatat 74,65, meningkat 3,15 persen selama periode 2019 – 2023,” ungkapnya.
Caleg DPR RI ini menambahkan sangat optimistis karena Jawa Timur sejak 2020 telah menjadi lumbung pangan nasional. Produksi padi Jawa Timur merupakan yang tertinggi di antara provinsi lainnya sejak 2020-2023. “Ketika beras yang dihasilkan mampu memenuhi standar premium tentu harganya akan ikut membaik. Sehingga berdampak pula pada kesejahteraan para petani,” tandasnya. (setya)