NUSANTARANEWS.CO – Fenomena banyaknya Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia memang sedang hangat diperbincangkan. Bahkan, beredar kabar jumlah mereka mencapai ribuan atau jutaan orang.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal, mengungkapkan bahwa pihaknya pernah menemukan adanya pekerja asal China di salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat melakukan kunjungan kerja (kunker) beberapa waktu lalu.
“Ada, terkait proyek yang investasi dari China. Tapi hanya tenaga skill khusus. Mereka bekerja di PLN, di Riau, PLTU Tenayan. Yang kita lihat cuma 2, pimpinan proyeknya saja,” ungkapnya kepada wartawan saat dihubungi di Jakarta, Rabu (21/12/16).
Hekal juga mengatakan, pihaknya sudah seringkali melakukan pengecekan setiap ada kesempatan kunker. Namun, lanjut Hekal, karena tidak dibarengi dengan teguran, maka mungkin saja pihak BUMN merasa benar.
“Selama ini sudah, setiap kunjungan proyek, tapi mungkin ke depan kita akan beri peringatan khusus kepada Menteri BUMN. Dan minta mereka kasih laporan buat pegangan kita,” ujar Politisi dari Partai Gerindra itu.
Hekal menegaskan, semua pihak harus menyikapi persoalan ini dengan serius. Salah satunya yaitu harus ada kajian ulang tentang kebijakan bebas visa.
“Kita sangat ingin dukung pariwisata Indonesia, tapi harus bisa cepat diawasi berapa diantara wisatawan tersebut enggak pulang. Dan dari segi proyek-proyek pemerintah dan BUMN kita syaratkan pekerja lokal kecuali yang punya skill khusus,” katanya.
Di samping itu, Hekal menambahkan, Komisi VI juga sudah berulangkali mengingatkan kepada Kementerian BUMN agar lebih memprioritaskan pekerja dalam negeri ketimbang pekerja asing.
“Sudah kita wanti-wanti dari tahun lalu, tapi pas masuk akan kita peringatkan lagi untuk konsisten menjaga lapangan kerja untuk anak bangsa sendiri,” ungkapnya menyudahi. (Deni)