NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Taiwan External Trande Development Council (Taitra) menggaet desainer Indonesia, Ivan Gunawan untuk merancang batik spesial yanb dijadikan sebagai ikon kampanye Taiwan Excellence di Indonesia sepanjang tahun 2017. Batik tersebut nantinya akan di perkenalkan ke negeri naga asia kecil itu.
Director of Taiwan Trade Center, Danny Liao mengatakan bahwa pihaknya memilih batik sebagai ikon kampanye di Indonesia, karena batik dinilai cocok untuk mempresentasikan Indonesia sebagai negara yang memiliki ragam budaya. Jadi, ketika mendengar nama batik semua orang akan langsung berpikir ke negara Indonesia.
“Batik yang didesain itu sangat selaras dengan semangat kami. Kualitas dan desain yang bagus dari produk kami selalu membawa kebahagiaan dan harapan hidup. Sehingga membuat hidup menjadi lebih baik,” ujarnya di Hotel Morrissey, Jakarta, Senin (25/9/2017).
Dani Liao berharap, budaya Taiwan dan Indonesia yang terkandung dalam motif batik tersebut dapat melebur dengan baik. Sehingga kerjasama antara Indonesia dan Taiwan bisa semakin melekat.
“Perjalanan dari kerjasama tersebut berlanjut hingga Ivan bersama batik hasil karyanya diboyong ke Taiwan, beberapa waktu lalu. Perjalanan tersebut dalam rangka mengenalkan budaya Taiwan dengan melakukan sesi foto batiknya yang dipadukan dengan pemandangan di sana,” ungkapnya.
Sementara itu, Batik yang didesain Ivan Gunawan dipadukan dengan budaya Taiwan diberi nama “East Goddess Batik”. Ivan mengatakan dalam coraknya batik tersebut mengambil motif bernuansa budaya Tionghoa. Di antaranya motif megamendung. Yaitu motif batik bercorak awan yang melambangkan kerjasama Indonesia dan Taiwan. Motif lainnya adalah peranakan. Corak dari motif ini adalah akar-akar yang memiliki arti mencintai bumi dan sesama.
“Sebenarnya, saya berupaya menjadikan East Goddess Batik ini sebagai batik modern yang bisa diterima oleh dunia internasional. Salah satu caranya adalah dengan memberi motif abstrak dan salur pada bagian rendanya. Rancangan busana pada koleksi batik ini juga sengaja dibuat agak ringan. Karena hanya berupa selembar kain yang dilapisi kain tertentu berkualitas baik,” paparnya.
Dia menjelaskan, batik tersebut mewakili kemakmuran, kebahagian serta harapan. Karena motif tersebut biasanya dirancang untuk para bangsawan. Batik ini sangatlah berbeda dari sebelumnya. Karena dirinya terinspirasi dari Dewi Timur yang memesona dengan motif yang di adaptasi dari dua negara.
“Batik ini merupakan koleksi terbaru saya yang terinspirasi dari Dewi Timur yang cemerlang dan memesona. Sentuhan Taiwan dan Indonesia bisa dilihat dari motifnya yakni sulut, akar, mega mendung dan simbol Taiwan. Seluruh koleksi ini sengaja saya desain dengan sangat ringan agar bisa diterapkan sepanjang masa dan tidak terlihat membosankan,” tuturnya.
Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Romandhon