BERSAMA KASIH SAYANG
air mengasihi akar
akar mengasihi pohon
pohon mengasihi ranting
ranting mengasihi dedaunan
dedaunan mengasihi buahbuahan
buahbuahan mengasihi seorang bocah
seorang bocah mengasihi ayah
ayah mengasihi ibu
ibu mengasihi harapan
harapan mengasihi doa
doa mengasihi tengadah tangan
tengadah tangan mengasihi udara
udara mengasihi awanawan
awanawan mengasihi biru langit
biru langit mengasihi malaikat
malaikat mengasihi para nabi
para nabi mengasihi para rasul
para rasul mengasihi kanjeng nabi muhammad
shalallah alaihi wassalam
kanjeng nabi mengasihi allah
allah mengasihi sifatnya
sifatnya mengasihi namanamanya
namanamanya mengasihi ciptaannya
ciptaaannya mengasihi cahaya
cahaya mengasihi cahaya yang pertama
cahaya yang pertama mengasihi kanjeng nabi
kanjeng nabi muhammad mengasihi umatnya
yogyakarta, 8 januari 2016
GUS DUR BERWAJAH CINTA
berkatalah dengan bahasa
tetapi ia akan berhenti kepada suatu jalan
dan kebingungan kemanakah arah
pulang?
kau aku tersesat di sebuah muara
ada banyak sungai bertemu
dan lautan maha luas menambah
hilangnya semua arah
kau aku di muara itu
bertemu dengan seorang yang
bergantiganti wajah
dia pembela kaum tertindas
dia pendukung kaum minoritas
dia yang humanis
yang pluralis
yang nasionalis
dia sangat kritis
dia yang demokrat sejati
yang kontroversi
yang sulit dipahami
dia yang nyeleneh
tetapi dia juga sederhana
lalu kau aku diajaklah berjalan
menyusuri tepian pantai
lalu kau aku tampaklah heran
mengapa tidak ada ikan?
yang ada justru bunga dan taman
di tengahnya jalan sunyi para kekasih
di ujungnya ada sebuah hati yang
bernama Sinta Nuria
lalu kau aku diajaklah berjalan
menyusuri tepian pantai
lalu kau aku bertambah heran
dari manapun kau aku pulang memandang
Gus Dur berwajah cinta
yogyakarta, 23 juli 2001-23 juli 2016
SEBAGAI KEKASIH
ingin kutuliskan puisi yang
seadanya tanpa lipstik katakata
tanpa metafora tanpa bungabunga bahasa
setiap makhluk punya cinta
punya pandang keindahan
punya pengalaman kenikmatan yang
katakata selalu tak mampu mewadahinya
jiwa yang tenang
bagai telaga
segala dan semua tercermin sempurna
di kedalamannya
sebagai puisi
nyaris seperti kitab suci
bahasa dalam keterbatasan pengetahuan
mengatakannya dengan kata
dan cinta kau aku terus saling
melengkapkan seperti puisi yang
tak tahan ingin dituliskan
yogyakarta, 14 februari 2016
Baca: Kasidah Cinta dan Syi’iran Sunan Bonang
SYEKH SITI JENAR
sebuah cinta di dalam puisi
mengingatkanku kepada penciptaan kali pertama
ketika ia sendirian merekareka sunyi
belumlah ada namanama
sebuah cinta di dalam puisi
mengingatkanku kepada mimpi indah kali pertama
ketika aku sendirian merekareka arti
belumlah ada maknamakna
sebuah cinta di dalam puisi
mengingatkanku kepada mataair bengawan
ketika ia menggemericik dari puncak pegunungan
sesampainya di muara menjelma menjadi
banjir bandang yang
menenggelamkan aku
ke dalam samudera makrifat cinta
sekaligus hujatan sepanjang usia
yogyakarta, 7 februari 2016
Simak:
Mencari Puisi di Tahun Baru
Sumpah Buruh, Aku Air Mata
Riwayat Yaman Wulung dan Kecubung Wulung
Sekuntum Senyum dan Rindu yang Meluapluap
Abdul Wachid B.S., lahir 7 Oktober 1966 di Bluluk, Lamongan, Jawa Timur. Achid alumnus Sastra Indonesia Pascasarjana UGM (Magister Humaniora), jadi dosen-negeri di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, dan sekarang sedang studi Program Doktor Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Sebelas Maret Solo.
Buku-buku karya Achid : (1) Buku puisi, Rumah Cahaya (1995). (2) Buku esai, Sastra Melawan Slogan (2000). (3) Buku kajian sastra, Religiositas Alam : dari Surealisme ke Spiritualisme D. Zawawi Imron (2002). (4) Buku puisi, Ijinkan Aku Mencintaimu (2002). (5) Buku puisi, Tunjammu Kekasih (2003). (6) Buku puisi, Beribu Rindu Kekasihku (2004). (7) Buku kajian sastra, Membaca Makna dari Chairil Anwar ke A. Mustofa Bisri (2005). (8) Buku esai, Sastra Pencerahan (2005). (9) Buku kajian sastra dan tasawuf, Gandrung Cinta (2008). (10) Buku kajian sastra, Analisis Struktural Semiotik: Puisi Surealistis Religius D. Zawawi Imron (2009). (11) Buku puisi, Yang (2011). (12) Buku puisi, Kepayang (2012). (13) Buku puisi, Hyang (2014).
Website: www.wachid.8m.com; E-mail: abdulwachidbs@yahoo.com dan abdulwachidbs@gmail.com; Twitter @abdulwachidbs; Facebook: www.facebook.com/abdulwachidbs
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resinsi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com.