NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Keputusan Partai NasDem untuk terus mensosialisasikan sosokAnies Baswedan sebagai capres 2024 dinilai mempengaruhi survei dari partai yang dibidani oleh Surya Paloh tersebut.
Menurut ketua dewan Pakar partai NasDem Jawa Timur Muzamil Syafii mengatakan tentunya pengaruh Anies Baswedan berdampak positif dari survei untuk partainya.
“Saya kira tepat sekali kalau partai NasDem mendeklarasikan pak Anies sebagai capres. Ini membuktikan ketokohan sosok Anies sangat dirindukan untuk memimpin Indonesia,” jelas anggota Fraksi Partai NasDem ini, Selasa (21/2).
Mantan wabup Pasuruan ini mengatakan dukungan untuk Anies Baswedan sampai saat ini dari masyarakat terus mengalir.
“Setiap kedatangan pak Anies disejumlah daerah salah satunya di Jawa Timur mendapat sambutan dari masyarakat. Ini membuktikan sosok Anies Baswedan yang di usung oleh Partai NasDem diterima seluruh masyarakat,” jelasnya.
Muzamil mengatakan keputusan partai NasDem mengusung Anies Baswedan karena dapat menjawab keraguan-keraguan publik yang mempertanyakan nasionalismenya dengan dibuktikan lewat komitmennya. “Komitmen nasionalisme Anies terbukti selama ini dan dapat menjawab keraguan publik,” katanya.
Tak hanya itu, lanjut Muzamil, kedekatan ANies Baswedan dengan public seolah tak ada sekat sehingga masyarakat lebih condong dukung Anies nantinya di Pilpres 2024.
“Tentunya ini membawa tren positif bagi partai NasDem dan kami optimis nantinya partai NasDem akan menang di Pemilu 2024 mendatang,” jelasnya.
Litbang kompas merilis hasil survei elektabilitas partai politik menjelang Pemilu 2024. Hasilnya, di papan tengah ada pergerakan signifikan dari NasDem.
Survei tersebut dilakukan pada periode 25 Januari sampai 4 Februari 2023. Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.
Tingkat kepercayaan pada survei ini 95 persen, margin of error plus minus 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.Berdasarkan hasil survei tersebut, elektabilitas Partai NasDem di periode ini sebesar 7,3 persen atau mengalami kenaikan dibandingkan hasil survei Litbang Kompas pada periode 24 September-7 Oktober 2022 sebesar 4,3 persen. (setya)
