Berita UtamaEkonomiHot TopicLintas NusaTerbaru

Surplus Produksi Tapi Langka di Pasaran, Satgas Pangan Diminta Usut Tuntas Kelangkaan Migor

Surplus produksi tapi langka di pasaran, Satgas pangan diminta usut tuntas Kelangkaan migor.
Surplus produksi tapi langka di pasaran, Satgas pangan diminta usut tuntas kelangkaan migor/Foto: nggota Komisi B DPRD Jatim Agusdono Wibawanto.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Anggota Komisi B DPRD Jatim Agusdono Wibawanto mengatakan pihaknya berharap satgas pangan turun untuk menyelidiki adanya kelangkaan minyak goreng (migor) di pasaran. Padahal selama ini produksi minyak goreng di Jatim selalu surplus.

“Aneh sekali, kalau ada kelangkaan. Perlu diusut tuntas adanya kelangkaan tersebut,” jelas pria asal Malang ini saat dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (11/2).

Politisi asal Partai Demokrat ini mengatakan produksi pabrik minyak goreng di Jatim mencapai 63 ribu ton per bulan. Sementara kebutuhan masyarakat terhadap minyak goreng mencapai 59 ribu ton per bulan.

Kelangkaan tersebut, kata Agusdono, dirinya melihat ada mata rantai distribusi minyak goreng yang terputus antara produsen dengan retail atau toko modern.

Tak hanya itu, kata Agusdono, berbagai kebijakan telah dikeluarkan pemerintah untuk menekan tingginya harga minyak goreng di lapangan.

Baca Juga:  Mendesak Sekali, Siadi: Malang Raya Butuh Trans Jatim

“Pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng per 1 Februari 2022. Satu liter minyak goreng curah dipatok Rp 11.500. Minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter,” jelasnya.

Sekedar diketahui, Minyak goreng masih menjadi barang yang langka di Jatim. Di sejumlah minimarket tidak ditemukan keberadaan minyak goreng kemasan. Semua rak minyak goreng kosong. Jika ada pun, minyak goreng langsung ludes diserbu.

Di pasar tradisional memang masih ada minyak goreng kemasan, namun harganya di atas Rp 14 ribu. Ada juga minyak goreng curah yang harganya juga mahal. Pedagang juga hanya menghabiskan stok minyak curah yang ada karena sudah tak kuat lagi membeli di agen dengan harga yang melambung. (setya)

Related Posts

No Content Available