NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Kelangkaan solar terjadi di kawasan Pantura dan pulau Bawean. Para pengguna transportasi BBM solar missal petani, pelaku industry yang menggunakan truk dan mobil di kawasan Pantura dan nelayan Bawean resah atas kelangkaan tersebut.
Menurut Widiantoro salah satu warga di Panturan mengatakan sudah empat hari lamanya untuk mendapatkan BBM jenis solar sangat langka. “Saya mengambil contoh di SPBU Golokan Sidayu harus mengantri berjam-jam untuk bisa mendapatkan solar,” jelas pria asal Gresik ini saat dikonfirmasi, Jumat (15/10).
Pria dua anak ini mengatakan dengan adanya kelangkaan solar tersebut roda perekonomian para pelaku industri di Pantura terganggu. ”Saya mengirim ikan dari Lamongan terganggu karena sulit mencari SPBU yang menjual solar,” jelasnya.
Sementara itu, ketua kerukuan Nelayan Bawean Gresik Ridwan HS mengatakan untuk nelayan Bawean saat ini sudah tak bisa melaut karena stok solar tak ada. “Sudah hampir satu bulan penuh tak ada solar. Kalaupun ada harganya 1 liter Rp 10 ribu. Bagi nelayan harga tersebut tinggi dari biasanya yaitu Rp 7 ribu per liternya,” jelasnya.
Diungkapkan oleh Ridwan, pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut ke pemda setempat, namun belum ada tanggapan. ”Saya sudah sampaikan ke Muspika, dan katanya segera dirapatkan. Tapi sampai saat ini belum ada kabar,” jelasnya.
Ridwan mengatakan kebutuhan solar sangat diperlukan oleh nelayan, apalagi saat ini menjelang maulid Nabi Muhammad SAW. “Nelayan butuh pemasukan saat maulid nabi nanti. Namun, karena tak ada solar maka terpaksa nelayan tak melaut,” jelasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Jatim Samwil mengaku prihatin atas kelangkaan solar di Panturan dan Bawean. Politisi asal Partai Demokrat ini mengatakan pihaknya berharap pemerintah harus segera memenuhi kebutuhan solar di wilayah tersebut.
“Kalau begini caranya bisa terganggu ekonomi masyarakat. Saat ini saatnya pemulihan ekonomi masyarakat setelah pandemi Covid-19. Saya berharap pemerintah segera mengatasi kelangkaan tersebut,” tandas anggota Komisi D DPRD Jatim ini. (Setya)