Lintas NusaPeristiwa

Soal Tanggul Jebol, Petani Sidodadi dan Bukit Kerikil Tuntut Tindakan Konkret

NUSANTARANEWS.CO, Riau – Ketua Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia PETANI unit Riau, Sahat Mangapul Hutabarat surati Presiden RI Joko Widodo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Kapolri Tito Karnavian, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Gubernur Riau, Kapolda Riau, Bupati Bengkalis, Camat Bandar Laksamana, Camat Pinggur, Pjs Kepdes Bukit Kerikil, dan Pjs Kepdes Tasik Serai terkait jebolnya tanggul rencana pembuatan sekat kanal di kampung Sidodadi pinggiran Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu.

Seperti diketahui, hingga kini ternyata belum ada program pemberdayaan masyarakat pencegah dan jalan keluar ekonomi bagi masyarakat Sidodadi dan pembalak liar. Karena itu, Sahat Mangapul Hutabarat melancarkan surat kepada pemangku kekuasaan mulai dari tingkat Pjs Kepala Desa sampai tingkat kepala negara RI.

Berikut ini surat pendek Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia PETANI unit Riau yang diterima nusantaranews.co:

Jika hanya sekat kanal yang dilakukan negara, maka program yang digadang-gadang pemerintah Jokowi mengatasi ketimpangan pembangunan di desa-desa dan kawasan pingguran hutan hanya utopia semata. Kami rakyat petani kampung Sidudadi dan Bukit Kerikil pinggiran Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu, butuh program-program pemberdayaan dan status kepemilikan tanah (100 meter di depan kami korporasi APP Sinar Mas Group tanahnya sudah bersertifikat / miris sekali rakyat seperti ini) pembalakan liar dan ketimpangan pembangunan sulit teratasi tanpa ada pemberdayaan nyata dari pemerintah Jokowi. Kami tidak butuh janji semata tapi bukti-bukti konkrit.

Baca Juga:  Dewan Pendidikan Ponorogo Diundang dalam Rakor Dewan Pendidikan Provinsi Jatim Menyusun Peta Jalan Pendidikan

Sebagai informasi, sebelumnya Perwakilan anggota masyarakat anggota Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (PETANI ) diundang ke kantor kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Mahfud MP di Simpang Panam Pekanbaru (selasa 08/08/17). Dalam pertemuan itu didampingi dan dihadiri oleh pihak POLDA Riau dan  Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau Heru Sukmantoro.

Untuk mengatasi jebolnya sekat kanal dikampung Sidodadi Kepala BBKSDA Dr.Ir Mahfud MP mempertemukan perwakilan PETANI dengan Kepala Kelompok Kerja Wilayah Sumatera BRG Soesilo Indrato yang sedang mengadakan diskusi dengan LPPM Unri dan jajaran Dekan di fakultas Teknik Universitas Riau.

Rektorat Universitas Riau membuat MOU dengan Kepala Badan Restorasi Gambut ( BRG) dengan program-program  Pencegahan seperti Sekat Kanal, Sumur Bor, SID (survey investigasi desain) DED (desain enginering drawing). Untuk Revitalisasi dan ekonomi masyarakatnya ada program alternatif ekonomi holtikultura/pertanian, pengembangan komoditas lokal, budidaya perikanan, pengembangan peternakan.

Dalam pertemuan tersebut BRG direncanakan hanya akan membuat 31 sekat kanal, belum ada program bekerjasama dengan organisasi PETANI yang melibatkan partisipasi masyarakat setempat yang merupakan anggota organisasi tersebut.

Baca Juga:  DPRD Sumenep Bentuk 4 Komisi untuk Perkuat Kebijakan Pro Rakyat

Pewarta/Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts